​Di Jatim, Pasien Sembuh 82,04%, Tertinggi di Pulau Jawa, Sangat Agresif Tambah Bed Isolasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Di Jatim, Pasien Sembuh 82,04%, Tertinggi di Pulau Jawa, Sangat Agresif Tambah Bed Isolasi

Editor: MMA
Selasa, 22 September 2020 20:54 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menjelaskan bahwa rapid test terus ditingkatkan. Per hari ini, Selasa (22/9), telah ada 933.082 rapid test dilakukan dan 288.304 tes PCR. Angka rapid ini adalah tertinggi di Indonesia. Sedangkan tes PCR dalam periode Mei - September 2020 Jatim merupakan provinsi dengan tes PCR tertinggi kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sebelumnya, Positivity Rate mingguan di Jatim per bulan Juli sempat mencapai 31%, per minggu ini positivity rate sudah turun menjadi 16%.

“Alhamdulillah, kurva jumlah testing PCR harian di Jawa Timur terus konsisten naik. Kenaikan jumlah tes ini juga diikuti dengan penurunan positivity rate. Ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan testing dan isolasi mulai membuahkan hasil,” kata Gubernur dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (21/9/2020)..

Menurut mantan Mensos RI itu, terkait treatment, Jatim hingga saat ini menjadi provinsi dengan kesembuhan tertinggi di Pulau Jawa. Per Selasa (22/9) sore ini kesembuhan telah mencapai 82,04% setara dengan 33.978 orang, jauh di atas rata-rata nasional yang tercatat 72,9 persen pada selasa (22/9) sore. Saat ini pasien konfirmasi yang dirawat di Jatim sebanyak 4.424 pasien setara 10,68 persen. Jumlah bed isolasi juga tercatat tertinggi di Indonesia yakni 6.611 bed dan ICU sebanyak 860 bed.

"Jatim saat ini sangat agresif dalam menambahkan bed isolasi, bulan Maret kami hanya memiliki 44 RS Rujukan dengan 565 bed, saat ini sudah ada 127 RS Rujukan dengan 6.611 bed. Saat ini kami juga telah merawat 2157 dengan kesembuhan 1.994 pasien dan meninggal nol persen yang dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura, dan untuk Malang Raya saat ini sedang kami siapkan RS Darurat Lapangan direncanakan 306 tempat tidur, dengan menggunakan gedung Polkesma,” jelasnya.

Menurut dia, optimalisasi pengobatan juga akan dilakukan dengan mengacu kepada pedoman yang tersrandar oleh Kemenkes dan organisasi profesi. “Selanjutnya, untuk mencegah obat yang habis, early warning system akan dikembangkan guna memastikan kebutuhan obat cukup untuk menurunkan kematian di ICU isolasi,” tegasnya.

Gubernur juga menyampaikan, untuk mitigasi risiko COVID-19 pada tenaga medis, bersama Satgas Kesehatan BNPB akan menyiapkan fasilitas penginapan bagi dokter dan nakes yang berdinas di RS Rujukan dan memastikan nutrisinya tercukupi.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video