Nelayan Lamongan Sering Kesulitan Peroleh BBM, Komisi VII DPR RI: Harus Ada Penambahan Kuota
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Senin, 19 Oktober 2020 15:41 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketersediaan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis solar untuk nelayan tradisional, khususnya di wilayah Lamongan dan Gresik mendapat perhatian khusus dari DPR RI, mengingat sering kali terjadi kelangkaan.
Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Nasyirul Falah Amru, kondisi tersebut menuntut adanya kebijakan penambahan kuota solar bersubsidi untuk nelayan di seluruh Indonesia, khususnya untuk nelayan di Lamongan dan Gresik.
BACA JUGA:
Nila, Caleg Terpilih DPR RI dari PDIP Bantu 2 Nenek Korban Kebakaran
Toron Asareng Abah Syafi: Kuota Mudik Gratis Habis Kurang dari 1 Jam
Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
Komisi IX DPR RI-BKKBN Gencar Kampanye Program Penurunan Stunting di Depok, Berikut Programnya
"BBM berupa solar menjadi kebutuhan pokok bagi nelayan untuk mengoperasikan mesin diesel sebagai penggerak perahu atau kapal nelayan saat menangkap ikan di laut," terang Gus Falah, panggilan Nasyirul Falah Amru, Senin (19/10/2020) siang.
Dijelaskan Gus Falah, nelayan di Lamongan dan Gresik saat ini sering kali kesulitan mendapat solar bersubsidi karena solar di SPBN juga sering kali habis.
"Biasanya di SPBN hanya tersedia selama 15 hari, setelah itu stoknya sudah habis, maka kondisi ini harus ada solusi," tegasnya.
Simak berita selengkapnya ...