Cawabup Alif Tawarkan Marketplace dan e-Katalog untuk Kembangkan Usaha UMKM
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Senin, 26 Oktober 2020 23:04 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cawabup Gresik dr. Asluchul Alif menawarkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Marketplace dan e-Katalog dalam mengembangkan dan memasarkan hasil produk. Hal ini untuk menyiasati penurunan pendapatan dan menghindari kebangkrutan pelaku usaha UMKM, terlebih pada saat masa pandemi Covid-19.
"Jika selama ini UMKM banyak bergerak di bidang fashion atau garmen, maka saat pandemi bisa beralih ke usaha makanan dan kesehatan. Atau kalau memang bertahan, sebaiknya mengalihkan produksi dari baju ke masker atau baju APD yang saat ini sangat dibutuhkan," ujar dr. Alif saat berbicara dalam dialog UMKM di Gress Mall yang digelar Komunitas Gresik Maju, Senin (26/10/2020).
BACA JUGA:
Golkar 100 Persen Dukung Alif Maju Bacabup di Pilkada Gresik 2024
Lima Pendaftar Bacakada di PKB Gresik Dapat Pembekalan dari Muhaimin
Daftar Bacabup di Nasdem, Alif: Saya Sudah Komunikasi dengan Beberapa DPP
Daftar ke PDIP Gresik, Gerindra Bangun Koalisi Gemuk di Pilkada 2024
Menurut dia, pemerintah saat ini sudah memberikan stimulus dan bantuan pemodalan agar UMKM tidak jatuh di saat pandemi. Upaya pemberian bantuan ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM yang mengalami penurunan modal. Proses pemberian ini akan disalurkan kepada para pelaku UMKM melalui rekening mereka masing-masing.
Tak hanya dukungan dalam bentuk modal, lanjut Alif, upaya pemulihan UMKM di Gresik juga dilakukan dengan meluncurkan platform digital seperti e-katalog dan marketplace di media sosial.
Melalui e-katalog ini diharapkan UMKM mampu bersaing di era digital, mengingat hanya sekitar 4-10 persen UMKM yang mampu bersaing di digital. "Minimnya nilai tersebut didasari karena rendahnya pendidikan dan sosialisasi penjualan secara online kepada pelaku UMKM," jelasnya.
Ia menyadari, pelaku UMKM banyak mengalami kendala dalam hal penggunaan teknologi digital. Sebanyak 34 persen pelaku UMKM masih belum mampu menggunakan internet, dan 23,8 persen menunjukkan kurangnya pengetahuan dalam menjalankan usaha online.
Simak berita selengkapnya ...