Tafsir Al-Quran Aktual Refleksi Idul Adha: Pinter, Tapi Tidak Ngerti | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Quran Aktual Refleksi Idul Adha: Pinter, Tapi Tidak Ngerti

Editor: Redaksi
Minggu, 08 November 2020 22:34 WIB

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

Tiga aktor utama dalam drama idul adha: Ibrahim A.S., isma'il A.S., dan Hajar, sungguh sempurna memerankan ketawakkalan. Bahkan bisa dikatakan sebagai ketawakkalan murni, tanpa ikhtiar berarti. Rumusannya cuma satu: "Pokoknya Allah SWT yang menyuruh, langsung patuh". Tidak ada tapi-tapian.

Bisa dibayangkan, ayah mana yang langsung patuh disuruh menyembelih anak satu-satunya yang lama dirindukan? Bocah mana yang langsung ikhlas menyerahkan lehernya untuk disembelih oleh ayah kandungnya sendiri? Ibu mana yang merelakan suaminya menyembelih anak yang lama dikandungnya?

Kisah sa'i yang diperankan Hajar kiranya "wajib" kita renungkan. Hajar yang mondar-mandir antara bukit Shafa dan Marwah mencari setetes air tidak berhasil. Ismail, bayi yang sekadar menapak-napakkan kakinya ke bumi, padahal itu kaki bayi yang mungil, lemah dan tidak bertenaga, malah menghasilkan air melimpah, zam zam.

Dari jauh burung-burung padang pasir mencium bau air pada berdatangan dan terbang berputar-putar di atas sumber air. Para kafilah melihat pusaran burung-burung itu lantas hadir menghampiri. Kepada ibu Hajar, sang pemilik zam zam, mereka barter air dengan apa yang ada: air susu, buah-buahan, roti, dll. Hajar dan ismail tinggal duduk manis dan semua yang dibutuhkan datang sendiri. Itulah buah ketawakkalan.

Musim pandemi ini sudah berlangsung sangat lama dan memporak-porandakan tatanan hidup semua orang, termasuk ekonomi, pendidikan, dan ibadah. Ikhtiar lahiriah, protokoler kesehatan sudah ketat dilakukan. Dan hasilnya malah meningkat hingga di atas 100 ribu terpapar Covid-19.

Kira-kira, apa yang kurang?

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video