​Sentra Madu Joho Terkenal hingga Luar Pulau Jawa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Sentra Madu Joho Terkenal hingga Luar Pulau Jawa

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 22 November 2020 10:08 WIB

Rombongan studi banding dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Kalimantan saat berada di Sentra Ternak Lebah Madu di Sumberpodang. (kominfo)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Desa Joho Kecamatan Semen, merupakan sentra di Kabupaten Kediri. Bagaimana tidak, sebagian besar warga khususnya di sekitar Wisata Sumberpodang, berprofesi sebagai pembudidaya yang sekaligus memproduksi .

Jumat (20/11/2020) lalu, salah satu produk unggulan Sumberpodang mendapat kunjungan studi banding dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Kalimantan. Dalam studi banding kali ini juga mengajak Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).

Lukas Tangalobok, Ketua Tim menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah untuk belajar tentang budi daya . Dalam rombongan ini ada KUPS Madu, KUPS Pariwisata, KUPS Porang, dan sebagainya.

"Belajar bagaimana usaha di sini untuk kami terapkan di Kalimantan. Di sana sudah ada lokasi yang menjadi pengembangan hasil hutan bukan kayu, maka kami belajar di sini untuk lebih meningkatkan usaha di Kalimantan. Harapan saya dengan studi banding ini, tim bisa mengambil ilmu dengan sebaik-baiknya. Agar sampai di Kalimantan kami dapat menularkan ilmu yang didapat kepada KUPS lainnya," jelasnya.

Menurut Lukas, tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi akan dibangun kerja sama, kemitraan, kolaborasi sehingga dapat saling membangun mulai dari produksi hingga pemasaran. Bahkan masyarakat dilibatkan dalam hal pengelolaan hutan, sehingga masyarakat menjadi subjek untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar hutan.

Kepala Adm. Perhutani KPH Kediri, Anton Fajar Panjaitan mengatakan, studi banding ini adalah berbagi ilmu antara Kalimantan dan Kabupaten Kediri. Kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi warga di Lereng Gunung Wilis untuk mengembangkan usaha budi daya . Apalagi sekarang ini permintaan meningkat pesat akibat adanya pandemi Covid-19. Masyarakat mencari untuk meningkatkan imunitas dari serangan virus tersebut.

"Kami sangat mendukung kegiatan warga, di antaranya dengan membebaskan warga untuk ‘angon’ atau menggembalakan di hutan-hutan milik Perhutani, tapi harus tetap menjaga kelestarian hutan," ucapnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video