Survei Terbaru, Ikfina-Gus Barra Unggul Telak, Elektabilitas 60,2% dalam Pilbup Mojokerto | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Survei Terbaru, Ikfina-Gus Barra Unggul Telak, Elektabilitas 60,2% dalam Pilbup Mojokerto

Editor: MMA
Selasa, 01 Desember 2020 10:56 WIB

Grafis: bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - The Republic Institute kembali merilis survei Calon Bupati-Wakil Bupati Mojokerto 2020. Hasilnya, pasangan calon (Paslon) dr -Muhammad Al-Barra, LC, MA () tetap bertengger di posisi paling atas. Bahkan paslon nomor 1 itu terus naik, baik popularitas, liketabilitas, maupun elektabilitanya.

“Ikbar unggul telak. Naik 1% dari survei yang dulu,” kata Dr Sufyanto, founder The Republic Institute diberitakan HARIAN BANGSA hari ini, Selasa (1/12/2020).

Menurut Sufyanto, dari aspek elektabilitas, pasangan Ikfina – Barra jauh meninggalkan dua paslon lainnya: Pungkasiadi-Titik Mas’udah dan Yoko-Choirunnisa. “Elektabilitas pasangan Ikfina-Barra sebesar 60,2%, sedangkan pasangan Pungkasiadi-Titik Mas’udah 20,1%, dan untuk pasangan Yoko-Choirunnisa sebesar 16,4%,” kata Sufyanto, doktor politik jebolan Unair Surabaya yang berprofesi sebagai dosen dan peneliti.

Menurut dia, masih ada suara yang belum menentukan (undecided voters). Tapi kecil, hanya 3,3%. “Karena itu kemenangan Ikfina-Barra makin dekat,” katanya.

Sufyanto menyoroti posisi Pungkasiadi yang notabene incumbent. Menurut dia, sebagai cabup petahana meraih suara 20,1% jelas sangat tidak bagus dan cenderung rendah. “Artinya, kinerja Pungkasiadi selama menjadi bupati tidak baik-baik amat, apalagi excelent,” kata Sufyanto sembari mengatakan bahwa hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pungkasiadi selama jadi bupati hanya 64,9%.

Sufyanto lalu membandingkan dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden dan gubernur. “Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden sebesar 78,4%, sedang tingkat kepuasan terhadap kinerja gubernur sebesar 83,9%,” katanya.

Seharusnya, kata Sufyanto, tingkat kepuasan terhadap bupati jauh lebih besar ketimbang presiden dan gubernur, mengingat posisi bupati dan rakyat lebih dekat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Nah, melihat selisih elektabilitas yang sangat tajam itu, Sufyanto menilai sangat kecil peluang dua pasangan calon lain bisa menyusul suara pasangan Ikfina–Barra. “Selisih antara pasangan Ikfina–Barra dan pasangan Pungkasiadi-Titik Mas’udah adalah 40,1%, dan selisih pasangan Ikfina–Barra dan Yoko-Choirunnisa sebesar 43,8%,” kata Sufyanto.

Menurut dia, berdasar pengalaman di dunia penelitian voting behavior, jika selisih lebih dari 10% dengan sisa waktu pencoblosan tinggal 10 hari lagi sangat sulit pasangan lain bisa menyusul Ikfina–Barra.

“Pengalaman kami, perubahan pilihan yang tersisa 10 hari, meskipun dengan intervensi apapun, bahkan menggunakan kekuatan money politic sekalipun tidak akan mampu menaikkan atau menurunkan sampai angka 10% suara,” katanya.

Bahkan, kata Sufyanto, dari pengalaman riset seperti ini, masyarakat Kabupaten Mojokerto sudah mulai dapat menyimpulkan siapa yang bakal menjadi pemenang di Pilkada Kabupaten Mojokerto 9 Desember 2020 mendatang.

“Kalau dilihat berdasarkan tren peningkatan suara dari dua kali survei yang dilakukan The Republic Institute, yaitu survei pertama pada bulan Oktober 2020, dan survei kedua bulan November 2020, maka suara pasangan Ikfina-Barra naik 1%, sedangkan suara Pungkasiadi-Titik naik 3%, untuk suara pasangan Yoko-Nisa turun 0,3%. Pada survei Oktober 2020 pasangan Ikfina–Barra mendapatkan suara 59,2%, sedangkan Pungkasiadi-Titik 17,1%, dan untuk suara pasangan Yoko–Nisa 16,7%. Dari sisi kenaikan suara,” katanya.

Sufyanto menjelaskan, dari sisi kenaikan suara, memang pasangan Pungkasiadi–Titik lebih besar daripada pasangan Ikfina–Barra. “Hal ini terjadi karena banyaknya kampanye negatif yang diarahkan ke pasangan Ikfina–Barra, dengan serangan kampanye negatif yang begitu masifnya,” katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video