Tafsir Al-Hijr: Cangkrukan Malam Paling Disukai Setan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr: Cangkrukan Malam Paling Disukai Setan

Editor: Revol
Jumat, 06 Februari 2015 18:25 WIB

Ilustrasi. foto: almanar.co.id

BangsaOnline - Syetan mengawali penuturannya dengan memaparkan segala kelebihan dan kekurangan teman si Sufi yang menjadi sasaran penjerumusan. Dikatakan bahwa dia sangat suka bersilatur-rahim ke kawan-kawannya, baik yang dekat atau yang kurang dekat. Dari kunjung mengunjung inilah, syetan membaca peluang kecil, kemudian memanfaatkan secerdas mungkin.

Tidak sekedar mempelajari amal baiknya, syetan juga mempelajari makanan kesukaannya. Tidak sekedar itu, syetan juga mempelajari kawan-kawan dekatnya. Syetan menemukan peluang emas dalam cangkrukan malam, lalu dijadikan piranti pendukung untuk menggoda dan menjerumuskan sang sufi ahli munajah tadi. Padalah, itu cangkrukan positif dalam majlis ilmu. Kronologinya begini:

Dimulai dari waktu bersilatur-rahim, walhasil dikondisikan setelah shalat Isya'. Dihiasai dengan ngomong-ngomong kecil, seperti soal keluarga, anak, teman, peristiwa up to date dan lain-lain, di samping masalah agama dan diskusi ilmiah yang menjadi topik utama.

Beberapa malam, sang sufi masih bisa menjaga waktu, termasuk tidur dan bangun malam tepat pada waktunya. Lambat laun, obrolan makin menjadi-jadi dan tanpa terasa hingga seringkali berakhir larut malam. Sekedar larut malam saja tidak cukup dan penggodaan kurang efektif. Lalu syetan menambah satu jurus lagi.

Syetan memanfaatkan anggota majlis yang dermawan agar mau bersedekah makanan lezat kesukaan sang guru sufi. Dan itu wajar sebagai penghormatan terhadap tuan guru pengajar ilmu agama. Jadinya, setiap kali ada pertemuan, selalu tersedia makanan lezat kesukaan sang sufi. Mulanya sang sufi hanya makan sedikit, karena kuatir berat saat bangun malam nanti. Oke, syetan sangat sabar menanti.

Syetan masuk di lidah hingga merasakan enak makan dan lahap. Syetan yang lain memerintahkan tuan rumah agar bersikap sangat ramah dengan terus mendorong-dorong sang sufi agar nambah lagi.

"monggo tuan guru, silakan nambah lagi, enak kok masakan yang ini, yang itu dst."

Sang sufi menurut hingga terasa kenyang. Pulang di rumah, si Syetan langsung membisik,

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video