Pesona Wisata Embung Tirto Bonorejo, View-nya Pengeboran Migas Blok Cepu | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pesona Wisata Embung Tirto Bonorejo, View-nya Pengeboran Migas Blok Cepu

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Eky Nurhadi
Minggu, 06 Desember 2020 14:04 WIB

Wisata Embung Tirto Bonorejo, Bojonegoro. (foto: ist)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro berhasil mengelola embung atau tempat penampungan air dengan baik dan bisa menambah jumlah pendapatan asli desa (PADes).

Embung yang ada itu tidak sekadar menjadi sumber pengairan lahan pertanian dan perkebunan, namun berkat keaktifan dan kreativitas masyarakat, dapat dikelola menjadi obyek wisata yang murah meriah atau low cost tourism.

Embung itu bernama Tirto. Lokasinya berada di areal persawahan barat Desa Bonorejo. Selain itu, lokasi embung juga sangat dekat dengan lokasi pengeboran minyak dan gas (migas) Lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Jaraknya hanya sekitar 700 meteran lokasi embung dengan proyek migas raksasa ini.

Pembuatan embung tersebut awalnya adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) dari kontraktor pengelola Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, yakni ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pada tahun 2016 dan selesai pengerjaan tahun 2017, dengan anggaran sekitar Rp 500 juta. Sejak jadi, embung tersebut hanya digunakan sebagai penampungan air saat musim penghujan, dan dimanfaatkan airnya saat musim kemarau untuk mengairi sawah warga.

Pada pertengahan 2020 atau sekitar bulan Mei inilah awal pemanfaatan lokasi embung sebagai area bermain anak-anak, pemuda, hingga orang tua. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bonorejo yang menjadi grand maker pembuatan wisata berbasis desa murah meriah ini.

Dengan modal uang sekitar Rp 10 juta yang diperoleh dari dana desa (DD), bumdes membelanjakan sedemikian rupa barang, seperti batu-bata, semen, hingga bunga untuk dibuat taman. Selain taman yang indah, di lokasi embung juga terdapat lima gazebo yang bisa ditempati pengunjung serta beberapa kios yang menyediakan berbagai macam makanan, minuman, dan camilan ringan.

Menurut Joko Susilo, salah satu pengelola embung yang juga Anggota Bumdes Bonorejo, pembuatan wisata desa ini dilakukan secara swadaya masyarakat. Hanya beberapa bagian pekerjaan yang dilakukan oleh tukang, seperti pembuatan kios dan gazebo.

"Selebihnya kami kerjakan bersama pemuda dan masyarakat sekitar. Jadi kita maksimalkan anggaran yang diberikan desa, namun wujudnya menjadi nyata," ujar Joko Susilo, Minggu (6/12/20).

Hasil kerja keras itu ternyata langsung membuahkan hasil. Di mana lokasi embung yang sebelumnya sepi dan tidak terawat, kini menjadi indah dan ramai dikunjungi warga. Bahkan hingga akhir tahun ini pendapatan desa dari pengelolaan embung tersebut mencapai Rp 15 juta.

"Sebelumnya pendapatannya hanya sekitar Rp 3 juta saja dari hasil pengairan pertanian. Tetapi sekarang bertambah karena dapat pemasukan dari sewa kios yang kita bangun, serta tiket pemancingan," ucap Joko menjelaskan.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video