Mengintip Aktivitas Warga Gayam Bojonegoro dalam Merajut Ekonomi di Tengah Pandemi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mengintip Aktivitas Warga Gayam Bojonegoro dalam Merajut Ekonomi di Tengah Pandemi

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Eky Nurhadi
Senin, 04 Januari 2021 21:24 WIB

Siti Nurul Hidayati sedang merajut sebuah tas.

Pekerjaan yang digeluti Nurul Hidayati ini semakin hari semakin berkembang. Bahkan para ibu rumah tangga di sekitarnya banyak yang tertarik dan ikut belajar merajut di rumahnya.

"Karena sudah banyak ibu-ibu yang bisa merajut, akhirnya kita bentuk kelompok bersama pemerintah desa. Namanya Kelompok Rajut Bumi Pertiwi. Sekarang anggotanya 50, ibu-ibu semua," ujar Nurul yang juga sebagai ketua kelompok rajut tersebut.

Para ibu rumah tangga yang dibawahinya itu melakukan pekerjaan merajut di rumahnya masing-masing. Namun dalam waktu 10 hari sekali diharuskan hadir di rumahnya untuk mengumpulkan hasil rajutannya serta evaluasi.

"Per orang rata-rata bisa mengerjakan 10 sampai 15 buah tas dalam waktu pengerjaan 10 hari. Lumayan sih karena bisa dikerjakan sambil santai di rumah, daripada menganggur ibu-ibu dapat pemasukan," ujarnya.

Nurul menambahkan, upah dari merajut itu lebih dari cukup dibandingkan dengan tingkat kesulitannya. Dalam waktu sepuluh hari mereka bisa memperoleh pemasukan senilai Rp 600 ribu, bahkan bisa lebih tergantung sedikit banyaknya mengambil orderan.

"Lumayan upahnya karena tidak menyita waktu banyak. Untuk kesulitannya sih tidak ada kalau sudah belajar, karena ada rumus patennya dalam merajut ini," paparnya.

Selain mengerjakan pesanan rajut dari perusahaan di Yogyakarta, Nurul dan kawan-kawan juga sering mendapat pesanan dari ExxonMobil Cepu Limited seperti membuat masker dan suvenir lainnya.

"Kadang juga dapat pesanan khusus dari orang-orang migas, misalnya membuat tas dengan motif-motif tertentu," ujarnya menambahkan. (nur/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video