Banjir Jombang, Ratusan Pengungsi Pilih Bertahan di Tanggul Brantas
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Aan Amrulloh
Minggu, 07 Februari 2021 14:41 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Banjir yang diakibatkan jebolnya Tanggul Sungai Avoeur Besuk dan Brawijaya yang berada di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang kian meluas.
Sebelumnya, lokasi banjir hanya di wilayah Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo. Kini, banjir sudah mulai masuk ke Desa Bandarkedungmulyo dengan ketinggian air mencapai dua meter lebih.
BACA JUGA:
Seleksi Pejabat Pemkab Jombang, Pj Bupati Sugiat Inginkan Rekrut yang Tulus Mengabdi
Sidak ke Afco, Pj Bupati Jombang Janji Fasilitasi Pengurusan Izin UMKM
Sambut Ramadan, Pemkab Jombang Gelar Tradisi Grebek Apem
Ketua dan Pengurus PWI Jombang Periode 2024-2027 Resmi Dilantik
Karena tingginya air, hampir seluruh warga desa tersebut mengungsi di tempat aman yang disediakan pemdes setempat.
Namun ada pemandangan yang aneh ketika melihat banyaknya tenda-tenda berjajar di atas Tanggul Sungai Brantas yang berada di Desa Bandarkedungmulyo. Ternyata, tenda dengan terpal seadanya tersebut milik pengungsi yang memilih bertahan saat rumahnya terendam air.
Terlihat, kurang lebih dua kilometer tanggul ini, dipenuhi dengan tenda-tenda yang dibangun warga dengan bahan terpal yang diikatkan pada batang bambu. Beberapa tenda berbentuk tenda tertutup, namun tak jarang juga berbentuk tenda terbuka. Sedangkan untuk alas tenda hanya menggunakan terpal yang dilapisi karpet bagian atasnya.
Pemuda, anak-anak, bayi, ibu-ibu, hingga lansia terlihat menempati tenda-tenda darurat tersebut. Selain itu, sejumlah hewan ternak juga diletakkan warga di lokasi ini usai berhasil diselamatkan dari rumahnya.
Dari pengakuan salah satu pengungsi yang berada di tanggul tersebut, Siti Saroh (50), Warga Dusun Kedunggabus, Desa Bandarkedungmulyo bahwa dirinya sudah sejak Jumat (5/2/2021) malam menempati tenda, usai rumahnya mulai terendam air.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, saya dan warga lainnya mulai pindah ke sini. Karena ini tempat tanah yang paling tinggi. Kami bangun tempat seadanya, siapa pun yang mau mengungsi di sini masih bisa. Ya pokoknya bisa untuk tidur dan berlindung," ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (7/2/2021).
Simak berita selengkapnya ...