Jaringan Alumni Belanda dan ISAIS UIN Sunan Kalijaga Gelar Workshop Publikasi Jurnal
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Minggu, 07 Februari 2021 20:17 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jaringan Alumni Belanda di Indonesia (NL Alumni Network) dan Institute of Southeast Asian Islam (ISAIS) UIN Sunan Kalijaga menggelar program pertama dari rangkaian Journal Publishing Workshop 2021. Tema Zoominar Seri#1 yang diusung adalah Teknik Membaca Ulang Naskah, dengan mengundang Yanwar Pribadi, seorang alumnus Universitas Leiden sebagai pemateri utama.
Acara Zoominar Seri#1 dimoderatori oleh Dito Alif Pratama (Alumni Officer Nuffic Neso Indonesia), Sabtu (6/2/2021). Selain menjadi kick off program Journal Publishing Workshop 2021, acara ini bertujuan untuk mengupas tuntas teknik membaca ulang naskah skripsi dan tesis untuk bisa digubah menjadi sebuah artikel jurnal yang nantinya akan dipublikasi oleh para peserta.
BACA JUGA:
Perkuat Sinergitas dengan Wartawan, DPRD Tuban Gelar Workshop dan Media Gathering di Probolinggo
Galakkan Pantomim, Pemuda Bergerak Foundation Gelar Workshop Gratis hingga Pelosok Desa
Ketua AMSI Jatim Beberkan Strategi Penulisan Artikel Ilmiah Agar Dimuat di Media Massa
MUA Community Surabaya Gelar Workshop for Charity Korban Bencana Alam
Peserta yang hadir dalam sesi pertama berasal dari berbagai daerah, bukan hanya dari Jabodetabek, ada juga dari Padang, Malang, Sleman, Makassar, Tulungagung, Sukabumi, Bukittinggi, Surabaya, Palangka Raya, Ambon, Jambi, Sulawesi Tenggara, Lombok, Palembang, Tasikmalaya, Banyuwangi, Madura, Brebes, Cilegon, Sidoarjo dan lain-lain.
"Tak ayal lagi, jurnal merupakan salah satu indikator kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara. Semakin banyak jurnal yang dipublikasi, semakin banyak pula catatan ilmu pengetahuan yang terjaga dalam sebuah sistem permanen yang dapat diakses, yang kemudian dapat diterapkan secara praksis kapan saja oleh masyarakat, atau siapapun yang membutuhkannya," ungkap Dito dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/2/2021).
Sedangkan Yanwar Pribadi mengingatkan hal penting kepada peserta untuk mengetahui apakah artikel yang ditulis memiliki kebaruan atau tidak, caranya adalah baca terlebih dahulu penelitian-penelitian sebelumnya, apakah ada pengulangan pembahasan. Jika tidak, maka sudah tentu ada hal yang beda antara yang dibahas dengan penelitian-penelitian lalu.
"Buang pengulangan dan materi yang tidak penting, karena hal tersebut rawan membuat jurnal kita mudah ditolak," ujarnya
Simak berita selengkapnya ...