Ketua MUI Kiai Cholil Nafis: Ghibah, Fitnah, dan Namimah, Buzzer Makan dari Menyakiti Orang Lain
Editor: MMA
Kamis, 11 Februari 2021 20:26 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. KH. Cholil Nafis menegaskan bahwa konotasi buzzer negatif. “Tapi jika buzzer itu menyebarkan kebaikan orang, mengampanyekan orang, itu masih positif,” kata Kiai Cholil Nafis kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (11/2/2021).
Tapi, kata Kiai Cholil Nafis, ketika buzzer itu melawan, menghina bahkan merendahkan orang lain yang berbeda, maka itu negatif. Menurut Kiai Cholil, buzzer kadang menyebarkan sesuatu yang tidak nyata atau fitnah, memotong kata-kata orang yang tidak ia katakan lalu mengambil kata-kata yang salah (untuk disebarkan).
BACA JUGA:
Mantan Ketum MUI Jatim, KH Abdusshomad Bukhori, Wafat
Jangan Main-Main dengan Kata Kiblat, Ketahui Sejarah Perpindahannya yang Penuh Hikmah
MUI Gresik Gelar Ijtima Sanawi dan Penganugerahan untuk Kecamatan Terbaik
Ketua Umum MUI Pusat Beri 3 Pesan Penting untuk FKUB Kota Kediri
Kiai Cholil menjelaskan, buzzer kadang melakukan adu domba (namimah), fitnah, dan menyebar sesuatu yang nyata tapi berupa kejelekan orang lain (ghibah). Bahkan kadang melakukan fitnah dan sekaligus namimah.
“Saya tidak tahu definisi buzzer, tapi konotasi buzzer itu mirip dengan penyebar ghibah, fitnah, dan namimah (adu domba),” kata dosen ekonomi syariah Universitas Indonesia dan UIN Syarif Hidayatulallah Jakarta itu.
Simak berita selengkapnya ...