Syiah Salat Cuma Tiga Waktu, Hizbut Tahrir bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim, Ini Alasannya
Editor: MMA
Jumat, 19 Februari 2021 15:54 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A., alumnus Universitas Al-Azhar Mesir dan Universitas Khortum Sudan, mengatakan bahwa praktik khilafah dalam sejarah mengerikan.
“Ngeri. Peralihan kekuasaan itu selalu berdarah,” kata Kiai Imam Ghazali Said dalam program talkshow Gergeran Bersama Kiai di BANGSA TV channel youtube.
BACA JUGA:
Kabiro HARIAN BANGSA Kota Batu Raih Juara 2 AJK 2024 Kategori Artikel Jurnalistik
HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Tamu Mengalir sejak Pukul 10 Pagi hingga Maghrib
Hadiri HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Pj Wali Kota Mojokerto: Sukses Selalu, Tetap Melejit
Pj Bupati Pasuruan Hadiri HUT ke-24 HARIAN BANGSA
Karena itu pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya itu menganggap Hizbut Tahrir tidak relevan ketika mengusung khilafah untuk menggantikan sistem demokrasi dan Pancasila. Sebab praktik khilafah dalam sejarah banyak menumpahkan darah.
"Apa itu yang kita inginkan," kata Kiai Imam Ghazali Said yang memiliki sekitar 400 santri yang semuanya mahasiswa.
Yang menarik, Kiai Imam Ghazali Said yang punya banyak koleksi buku karangan Taqiuddin An-Nabhani, pendiri Hizbut Tahrir itu. Ia mengaku menemukan tulisan Taqiyuddin An-Nabhani yang memperbolehkan mencium cewek meski bukan muhrim.
Simak berita selengkapnya ...