Tak Ada Anggaran Pemakaman Jenazah Covid-19 di 5 Kelurahan, Gerindra: Pemda Harus Buka Mata
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Herman Subagyo
Sabtu, 20 Februari 2021 21:07 WIB
TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Tidak adanya alokasi anggaran untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 di 5 kelurahan yang masuk Kecamatan Trenggalek, mendapatkan atensi dari Ketua DPC Partai Gerindra Trenggalek Drs. Nurhadi Rokhmad.
"Kita merasa prihatin dan merasa kasihan, di saat ada warga yang terkonfirmasi Covid-19 kemudian meninggal tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah," kata Nurhadi kepada BANGSAONLINE.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/2).
BACA JUGA:
Naas! Mobil Pengantar Pengantin Masuk Jurang di JLS Trenggalek, Satu Tewas Empat Luka Berat
Bupati Trenggalek Launching TGX Southern Paradise
Ketua TP PKK Trenggalek Sampaikan Pentingnya Silaturahmi saat Ramadan
Di Musrenakeren, Bupati Trenggalek Minta OPD Lakukan Aksi Nyata
Ia berharap pemerintah daerah peduli dengan keluarga pasien Covid-19, terutama yang meninggal dunia.
"Bila jenazah Covid-19 dari kalangan orang mampu, tentu tak ada masalah jika harus mengeluarkan biaya untuk pemakaman jenazah bagi keluarganya. Tapi bagaimana jika jenazah Covid-19 itu berasal dari kalangan warga yang status sosialnya kurang beruntung? Mohonlah pemerintah daerah buka mata, buka telinga. Ingatlah mereka yang di bawah, jerit tangis hatinya itu luluh lantak, kasihan mereka," cetusnya.
Karena itu, Nurhadi berharap pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19, utamanya di lima kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Ngantru, Surodakan, Sumbergedong, Tamanan, dan Kelutan.
BACA JUGA: Tak Dianggarkan, Warga di 5 Kelurahan ini Harus Tanggung Biaya Pemakaman Covid-19 Sendiri
Senada disampaikan Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Trenggalek, Iip Wiranegara. Ia juga prihatin terhadap jenazah pasien Covid-19 warga kota yang tidak mendapat bantuan biaya untuk pemakaman.
"Sebagai warga kota, saya merasa prihatin ketika mengetahui peristiwa seperti ini. Sepertinya ada perbedaan yang begitu ironis antara warga kota dengan desa dalam pemakaman jenazah Covid-19," kata Wira, panggilan akrabnya.
Simak berita selengkapnya ...