Kunjungi Banyuwangi, Ketua BMKG Indonesia Bahas Potensi Bencana di Kawasan Selatan Jawa
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Teguh Prayitno
Jumat, 05 Maret 2021 17:11 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia Dwikorita Karnawati mengunjungi Banyuwangi dan bertemu dengan Bupati Ipuk Fiestiadani, Kamis (4/3/2021) malam. Kedua pejabat perempuan itu membahas potensi, risiko, dan mitigasi bencana di kawasan Pantai Selatan Jawa, termasuk Banyuwangi.
Dwikorita mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi dan risiko terjadinya gempa besar dengan mempersiapkan jalur evakuasi ke daerah yang dianggap aman, terutama di ketinggian. "Kajian kami, di Indonesia di kawasan selatan Jawa Timur terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dalam 5 tahun terakhir," kata Rita, sapaan akrab Dwikorita.
BACA JUGA:
Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Seorang Pesilat di Banyuwangi Meninggal Dunia
WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
Diduga ada Kebocoran Gas Elpiji, Kandang Berisi 28 Ribu Ayam Terbakar
Dia menjelaskan, dalam 5 tahun terakhir potensi gempa bumi cenderung meningkat, sehingga menimbulkan potensi gempa yang lebih besar maupun tsunami. Berdasarkan analisis BMKG, kemungkinan terburuk bisa terjadi gempa berkekuatan 8,7 skala richter dan juga berpotensi tsunami di selatan Jawa Timur. Tidak hanya Banyuwangi, namun sepanjang pantai selatan. BMKG merekomendasikan pemerintah daerah untuk meningkatkan mitigasi.
"Mudah-mudahan itu tidak terjadi, yang penting adalah menyiapkan mitigasinya," kata Rita.
Rita menjelaskan, BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah meninjau Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kabupaten Banyuwangi untuk melihat mitigasi di tempat tersebut. Pancer dipilih karena wilayah ini pernah mengalami bencana tsunami pada 1994 silam.
Simak berita selengkapnya ...