Dukung Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Siapkan 5 Strategi Ini
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 10 Maret 2021 10:34 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu menegaskan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah balita stunting di Indonesia tidak lebih dari 14 persen. Artinya, selama 3,5 tahun ke depan harus mampu menurunkan 13,7 persen atau rata-rata 4 persen per tahunnya.
"Untuk mencapai kondisi tersebut dibutuhkan kerja keras, kerja sama, kolaborasi, dan upaya operasional di akar rumput," jelas Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jawa Timur Sukaryo Teguh Santoso saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Program Bangga Kencana, di kantor BKKBN setempat, Selasa (9/3/2021) kemarin.
BACA JUGA:
Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
Perkawinan Anak di Jatim Terus Turun, Pj Gubernur Adhy Karyono Jelaskan Penanganannya
Adhy Karyono Apresiasi Peran PKK Turunkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur
Bangga! Kota Mojokerto Sabet Juara 1 Lomba Penguatan Kampung KB 2024
Teguh mengatakan, sebagai upaya pencegahan stunting tersebut, program Bangga Kencana memiliki peran besar melalui program-program teknisnya. Mulai dari GenRe, pengaturan kelahiran atau kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia tahun 2024 sebesar 14 persen, lanjut Teguh, BKKBN melalui program Bangga Kencana memfokuskan pada intervensi hulu yang bertujuan untuk mencegah lahirnya bayi stunting baru.
"Ada lima strategi yang telah disusun dalam penurunan stunting, yaitu mencegah kelahiran bayi berpotensi stunting, pengasuhan 1.000 HPK, memperkuat basis data intervensi dan monitoring stunting, promosi dan pelembagaan keterlibatan masyarakat, dan kemitraan penanganan stunting," ujarnya.
Terakhir, Mantan Kaper BKKBN Provinsi Jawa Barat itu juga memohon dukungan semua pihak untuk menyukseskan program Pendataan Keluarga (PK) yang dilaksanakan pada 1 April hingga 31 Mei 2021 mendatang. Pendataan Keluarga tersebut rencananya akan menyasar sekitar 12,8 juta keluarga di Jatim.
Simak berita selengkapnya ...