Tafsir Al-Hijr: Iblis, Makhluk Pertama yang Minta Umur Panjang
Editor: Revol
Rabu, 18 Februari 2015 00:24 WIB
BangsaOnline - Bagian ketiga dari kehebatan Iblis adalah tetap tenang, tegar dan malah mencep sambil bilang "aku ra popo". "Aku tidak apa-apa, juga tidak kecewa terhadap kutukan Tuhan".
Bisa dibayangkan, Tuhan kok sampai mengutuk, berarti itu saking marah-Nya. Tidak ada kutukan yang lahir dari sifat kasih sayang. Kutukan pasti lahir dari sifat kemurkaan. Sudah dibentak sedemikian keras, sudah dikutuk sedemikian mengerikan, Iblis sama sekali tak gentar, justru malah meminta keistimewaan luar biasa untuk dirinya.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
"Ya Tuhan, beri aku umur panjang hingga akhir zaman nanti".
Untuk mengukur sehebat apa ketangguhan mental Iblis, bisalah kita ambil kisah Tuhan bertajalli, melakukan penampakan di gurun Sinay ketika nabi Musa A.S. beraudisi di sono. Musa A.S. amat penasaran ingin melihat wujud Tuhan yang disembah-Nya, lantas meminta agar Tuhan segera menampakkan diri. Tuhan mengerti bahwa itu tidak baik bagi kesehatan Musa, lalu memberi jalan keluar dengan cukup melihat di atas gunung nan jauh.
Tuhan bertajalli disana dan gunung itu retak, begitu pula Musa. Sponta dia jatuh terkapar dan pingsang berat, sebelum tuntas melihat Diri Tuhan.
Artinya, gunung saja retak dan nabi Musa saja klenger padahal dari jauh dan hanya melihat. Sementara Iblis ada di depan Tuhan dan dibentak-bentak, eh malah mencep, "aku ora opo-opo".
Simak berita selengkapnya ...