Kebanjiran, Padi Di Sekitar Migas Bojonegoro Terancam Gagal Panen
Editor: Revol
Wartawan: Eky Nurhadi
Rabu, 18 Februari 2015 21:02 WIB
BOJONEGORO (BangsaOnline) – Sedikitnya 50 hektare persawahan yang ditanami padi di sekitar ladang minyak dan gas bumi (migas) Blok Cepu di Bojonegoro tergenang banjir. Tanaman padi yang rata-rata berumur 2-3 bulan. Akibat terendam air banjir, tanaman padi itu terancam gagal panen.
Persawahan yang tergenang banjir di antaranya di kawasan Desa Cengungklung, Kecamatan Gayam, sekitar 20 hektare. Selain itu, persawahan di kawasan Desa Sudu, Kecamatan Gayam, seluas 20 hektare dan persawahan di Desa Beged, Kecamatan Gayam, seluas 10 hektare.
BACA JUGA:
Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir
Debit Air Tinggi, Tanggul Kali Ingas di Kanor Bojonegoro Jebol
Tanaman padi di Desa Cengungklung dan Sudu terendam banjir setinggi satu meter. Banjir berasal dari luapan Kali Warak, anak Sungai Bengawan Solo, yang mengalir di Kecamatan Gayam.
Selain itu, lahan tanaman padi lainnya terendam banjir luapan Kali Bendo. Banjir disebabkan adanya kiriman air cukup deras bercampur lumpur dari wilayah selatan Bojonegoro. Sehari sebelumnya wilayah Bojonegoro diguyur hujan cukup deras selama tiga jam lebih.
Menurut Trimo, 52, tanaman padinya yang berumur tiga bulan di lahan sawah seluas dua hektare terendam banjir setinggi perut. Padahal, kurang dua minggu lagi tanaman padinya itu siap dipanen.
Simak berita selengkapnya ...