Kiai Marzuki Mustamar Buka MTQ NU "Kapolda Jatim Cup" | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kiai Marzuki Mustamar Buka MTQ NU "Kapolda Jatim Cup"

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Sabtu, 10 April 2021 23:12 WIB

KH. Marzuki Mustamar saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XIV lanjutan, di Pondok Pesantren Asy-Syadzili, Pakis, Malang.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, menghafal Al-Quran, mendalami, dan memelajarinya merupakan ikhtiar menjaga kesucian Al-Quran.

"Kitab suci yang merupakan firman Allah Subhanahu wa-ta'ala (Swt), maka Allah-lah yang akan menjaganya. Karena itu, memahami Al-Quran sekaligus menghafal dan memelajarinya sangat penting bagi umat Islam," tutur KH Marzuki Mustamar.

Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang menegaskan hal itu, saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XIV lanjutan, di Pondok Pesantren Asy-Syadzili, Pakis, Malang, Sabtu 10 April 2021. Kegiatan yang digelar Pimpinan Wilayah (PW) Jamiyyatul Qurra' wal-Huffazh (JQH) Jawa Timur, memperebutkan Kapolda Jatim Cup 2021, berlangsung pada 10-11 April 2021.

Hadir di tengah acara tersebut, sahibul bait KH Mun'im Syadzili, ketua panitia H Musyaffa' Ali dan Ketua PW JQHNU Jawa Timur, Ust H Zainul Arifin.

Lebih jauh, Kiai Marzuki mengingatkan, dengan memelajari Al-Quran dan menghafalnya bagi seorang Muslim akan memberikan manfaat di tengah masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang mulia di mata Allah dan di mata masyarakat.

Di tengah masyarakat, para penghafal Al-Quran lebih diutamakan untuk menjadi imam dalam salat. Dengan pembacaan yang fasih, para penghafal Al-Quran sangat dimuliakan sesuai pesan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

"Kanjeng nabi berpesan, pilihlah imam salat seseorang yang bacaan Al-Quran yang paling fasih. Dan yang terbaik di antara kalian adalah yang terus belajar Al-Quran," tutur Kiai Marzuki Mustamar.

Ia pun mengingatkan adanya seseorang yang sembrono dalam membaca Al-Quran. Mereka inilah yang terancam dilaknat Allah.

"Yakni, orang yang tak mengerti tajwid (tata cara membaca Al-Quran) dan membacanya salah. Orang yang tak mengerti ilmu tafsir dan ahli tafsir, ikut menafsir Al-Quran," tuturnya.

Dengan diadakan MTQ, menurut Kiai Marzuki, umat Islam terus menerus berusaha untuk menjaga kesahihan bacaan yang telah diajarkan sejak zaman Kanjeng Nabi hingga kini. Dengan memelajari bacaan Qiraah Sab'ah, misalnya, kesinambungan ilmu dan bacaan yang benar, sebagaimana diajarkan para Sahabat Nabi.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video