​Pengurus Pergunu Surabaya Dilantik, Kiai Asep Ingatkan Guru, Tak Ada Murid Bodoh | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Pengurus Pergunu Surabaya Dilantik, Kiai Asep Ingatkan Guru, Tak Ada Murid Bodoh

Editor: MMA
Sabtu, 10 April 2021 23:44 WIB

Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. (berbaju putih) dan Drs. KH. Fathurrohman, M.Pdi (nomor dua dari kiri) dalam acara pelantikan Pergunu Kota Surabaya di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Sabtu (10/4/2021). FOTO: MMA/ BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Surabaya dilantik oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pergunu, di Guest House Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto, Sabtu (10/4/2021). Pelantikan ini sekaligus rapat kerja (raker) perdana untuk menyusun program ke depan.

Dalam acara pelantikan dan raker yang dihadiri Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Jawa Timur, Sururi, M.Pd. itu, Kiai Asep berpesan agar pengurus Pergunu yang baru bisa membangun kebersamaan dan bersatu. Menurut dia, Pergunu punya tugas mulia yaitu merealisasikan cita-cita luhur para pendiri bangsa yakni menjadikan Indonesia maju, adil dan makmur.

“Tugas utama guru itu adalah menciptakan generasi beriman dan berakhlak mulia,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojoketo Jawa Timur itu. Maka di tangan para guru inilah masa depan generasi bangsa Indonesia dipertaruhkan.

Kiai Asep mengingatkan para pengurus Pergunu agar selalu menyadari tugas utamanya. “Tak ada murid bodoh. Yang ada murid belum beruntung karena belum menemukan guru yang bisa menangani dengan baik,” kata putra KH Abdul Chalim Luwimunding, salat satu ulama pendiri NU itu.

Seorang guru, kata Kiai Asep, dituntut profesional dan menyayangi muridnya seperti menyayangi anaknya sendiri. Tentu juga mendoakan para muridnya, terutama setiap malam.

Kiai Asep juga menyinggung perkembangan dan kondisi lembaga pendidikan di Surabaya, terutama sekolah swasta. Menurut dia, sewaktu Tri Rismaharini (Risma) menjadi Wali Kota Surabaya banyak sekali sekolah swasta megap-megap, bahkan gulung tikar karena tak mendapat murid baru. 

Risma, kata Kiai Asep, banyak mendirikan sekolah Negeri, terutama SMP, di beberapa wilayah sehingga tidak memberi kesempatan untuk sekolah swasta berkembang. "Kalau Amanatul Ummah tak terpengaruh. Muridnya tetap banyak. Tapi sekolah-sekolah swasta yang lain sampai gak dapat murid," kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.


Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video