Nikmatnya Menyantap Pepesan Sidat di Oling River Food Festival
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Teguh Prayitno
Jumat, 16 April 2021 16:59 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Banyuwangi memiliki cara menarik untuk memelihara infrastruktur fisiknya. Salah satunya, dengan menggelar festival kuliner di sepanjang pinggiran saluran primer Dam Limo, Kecamatan Tegaldlimo beberapa waktu lalu.
Oling River Food Festival, nama acara tersebut, diinisiasi oleh Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Sambil menikmati keindahan dan kebersihan sungai di kawasan Dam Limo, pengunjung diajak menikmati makanan khas setempat, yakni ikan sidat, yang biasa dikenal dengan oling oleh penduduk setempat.
BACA JUGA:
Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Seorang Pesilat di Banyuwangi Meninggal Dunia
WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
Diduga ada Kebocoran Gas Elpiji, Kandang Berisi 28 Ribu Ayam Terbakar
"Saya sudah mendengar lama bahwa oling adalah salah satu ikan yang gizinya sangat luar biasa dan merupakan kesukaan masyarakat yang ada di luar negeri khususnya Taiwan, Jepang, dan Korea. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan dan peluang yang baik bagi kita semua untuk bersama-sama memamerkan makanan khas Indonesia khususnya di Tegaldlimo," ujar Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah saat membuka Oling River Food Festival.
Banyuwangi sendiri dikenal sebagai daerah pengekspor sidat skala besar ke negara Jepang. Di Jepang, sidat biasa dikenal dengan unagi. “Warga Dam Limo mengajak wisatawan untuk merasakan sensasi menikmati unagi dengan cita rasa khas Indonesia di sebuah areal dam di pinggir sungai yang bersih," kata Sugirah.
Sugirah mengungkapkan, Dam Limo merupakan salah satu tempat ladangnya ikan untuk berkembang biak. Dia mengharapkan Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan, Dinas PU Pengairan, dan Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi bisa bersinergi menjaga kebutuhan air dari hulu hingga hilir.
“Menjaga sumber mata air itu penting karena ketika hulu diurus dengan sembrono maka akan merusak budi daya perikanan. Mari kita bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk menanam pohon terutama di daerah-daerah tepian sungai yang tidak produktif," katanya.
Simak berita selengkapnya ...