Sakit Berobat ke Singapura, Johan Budi Bantah Indriyanto Seno Adji Mundur
Selasa, 24 Februari 2015 21:02 WIB
BangsaOnline - Salah satu pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Indriyanto Seno Adji, rupanya mengidap kanker hati. Dia pun mesti menjalani pengobatan rutin buat penyakitnya itu.
Sebelumnya beredar kabar Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana itu bakal mengundurkan diri lantaran tak sanggup dibebani pekerjaan terlampau berat di KPK. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memilihnya dan mempercayakan kepadanya buat mengisi kekosongan ditinggalkan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto lantaran ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Polri. Berita itu pun langsung dibantah oleh Plt Wakil Ketua KPK, Johan Budi Sapto Prabowo.
BACA JUGA:
Kemenkumham Jatim Gelar Penguatan Pengendalian Gratifikasi dan Pemberantasan Pungli
Dari Bupati hingga Lurah di Kabupaten Mojokerto Teken Pakta Integritas Antikorupsi
DPRD Kota Probolinggo Gelar Rapat Program Koordinasi Pemberantasan Korupsi
Dapat Nilai 90,5 dari KPK, Pemkab Situbondo Benahi Perizinan dan Pajak Daerah
"Tidak benar beliau (Indriyanto) akan mundur," tulis Johan melalui pesan singkat, Selasa (24/2).
Wakil Ketua KPK Zulkarnain menyatakan, tidak ada masalah dengan kondisi kesehatan Indriyanto. Bahkan dia mengaku Indriyanto sudah berjanji bakal menjalankan tugas sejauh dia masih sanggup.
"Ya sudah, dia juga sudah mengatakan sejauh dia bisa melaksanakan tugas sesuai keahlian dia sebagai pimpinan KPK," ujar Zulkarnain kepada awak media di Gedung KPK.
Zulkarnain menyatakan kinerja KPK juga tak bakal terganggu apabila Indriyanto mesti bolak-balik ke Singapura buat berobat. Sebab, menurut dia, waktu berobat bisa diatur sedemikian rupa supaya tidak mengganggu pekerjaan. "Itu kan bisa diatur. Kan bisa Sabtu atau Minggu," ujar Zulkarnain.
Berbeda dengan Zulkarnain, Buya Syafii Maarif menyarankan agar Indriyanto diganti saja.
"Ya sudah, empat (pimpinan) kan boleh. Meskipun dipersoalkan juga sih empat. Kalau memang tidak sehat, menurut saya diganti saja," kata Buya Syafii Maarif.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : detik.com/tempo.co.id/merdeka.com