Diminta Carikan Orang Tua Adopsi, Kades Bulusari Dilaporkan Polisi Karena Diduga Jual Sang Bayi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diminta Carikan Orang Tua Adopsi, Kades Bulusari Dilaporkan Polisi Karena Diduga Jual Sang Bayi

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Habibi
Minggu, 02 Mei 2021 23:15 WIB

Ilustrasi

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Siti Nurhayati, harus berurusan dengan pihak yang berwajib lantaran diduga ikut terlibat dalam perdagangan bayi.

Tak hanya itu saja, Nurhayati juga dituding melakukan pemalsuan surat dari Nur Bintang Ariva Fitriana. Kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Laporan itu dilayangkan Nur Bintang Ariva Fitriana melalui kuasa hukumnya, LBH Rakyat-Pasuruan.

Suryono Pane, perwakilan LBH Rakyat-Pasuruan mengungkapkan, kasus tersebut berawal saat kliennya melahirkan bayi laki-laki yang dinamai Muhammad Zulfikar pada 28 September 2020, di RS Mitra Sehat Medika, Pandaan.

Usai lahiran, Nurjanah, ibu dari Nur Bintang Ariva Fitriana, menghubungi , Siti Nurhayati. Tujuannya, meminta tolong kepada Siti Nurhayati agar mencarikan orang yang mau mengadopsi bayi Muhammad Zulfikar. 

Suryono Pane menjelaskan, kliennya memang diterpa masalah, lantaran bapak dari anak tersebut tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Nur Bintang Ariva Fitriana. Karena itu, ibu dari kliennya berinisiatif menghubungi Siti Nurhayati agar mencarikan orang yang mau mengadopsi si bayi. Sayangnya, hal ini tidak diketahui oleh sang ibu bayi, yakni Nur Bintang Ariva Fitriana.

Singkat cerita, tanggal 30 September 2020, Siti Nurhayati menjemput Nurjanah, Nur Bintang Ariva Fitriana, dan si jabang bayi di rumah sakit. Mereka kemudian dibawa dari rumah sakit ke arah Mojokerto. Tapi, sampai di Carat, Kecamatan Gempol, Nur Bintang Ariva diturunkan di Indomaret.

Sementara, anaknya dan Nurjanah, ibunya, dibawa ke Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Mereka dibawa ke rumah LM, keluarga yang hendak mengadopsi si bayi.

"Oleh pihak bu kades (Siti Nurhayati, red), ibu dari klien kami disodori kertas kosong. Ia (Nurjanah) juga diminta menulis nama lengkap dan alamatnya, kemudian diberi Rp 2 juta. Meski sempat ditolak, tapi akhirnya diterima dengan alasan untuk mengganti biaya perawatan di rumah sakit," jelas Suryono Pane.

Usai kejadian itu, Nur Bintang Ariva terus mempertanyakan keberadaan anaknya kepada ibunya. Lantaran sejak dari rumah sakit, ia belum bertemu dengan anaknya.

Setelah mengetahui jika ternyata anaknya diadopsi oleh orang lain, Nur Bintang Ariva berusaha meminta bayi itu agar dikembalikan. "Ia meminta ke bu kades (Siti Nurhayati) secara baik-baik. Tapi, permintaannya itu tak ditanggapi. Tidak ada itikad baik untuk mengembalikan bayi tersebut," kata Suryono Pane.

"Mereka juga sempat menunjukkan surat adopsi. Tapi, surat tersebut tidak sesuai sebenarnya. Tanda tangannya bukan ibu kandung bayi, tapi Siti Nurjanah, ibu dari klien kami," bebernya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video