Kirim 7.000 Liter ke Jambi, Green Surfactant Petrokimia Gresik Jadi Incaran Industri Migas
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Selasa, 04 Mei 2021 15:49 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, Perusahaan Solusi Agroindustri Anggota Holding Pupuk Indonesia melakukan penjualan perdana Green Surfactant sebanyak 7.000 liter kepada KSO Pertamina EP-Samudra Energy BWP Meruap di Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (4/5/2021).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa Green Surfactant produksi Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan satu-satunya produk surfaktan dalam negeri.
BACA JUGA:
Hadapi Proliga 2024, Petrokimia Gresik Launching GPPI Volley Ball Club
Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan
Masuk Musim Tanam April-September 2024, Petrokimia Gresik Siapkan Ratusan Ribu Ton Pupuk Bersubsidi
Petrokimia Gresik Group Bersama Satgas Bencana Nasional Jatim Kembali Kirim Bantuan ke Bawean
Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak/lemak), sehingga dapat menyatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak.
Selain digunakan untuk bidang farmasi dan industri pembersih seperti detergen, surfaktan juga digunakan untuk keperluan eksplorasi minyak bumi dengan metode Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR).
"Green Surfactant merupakan terobosan penting yang dapat mendukung industri minyak dan gas (migas) di tanah air agar semakin efisien dan ramah lingkungan," ujar Dwi Satriyo.
Secara teknis, lanjut dia, surfaktan akan diinjeksikan ke dalam bumi. Minyak bumi yang masih menempel di bebatuan akan terlepas dan lebih mudah disedot dengan pompa, sehingga surfaktan ini mampu meningkatkan produktivitas sumur minyak bumi, bahkan mampu mengeluarkan minyak mentah dari lapangan atau sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi lagi.
"Pengeboran minyak suatu saat akan turun produktivitasnya, meskipun cadangan yang ada di dalam sumur masih banyak. Ini terjadi karena minyak menempel pada bebatuan atau lainnya. Dengan menggunakan Green Surfactant akan ada biliunan barel minyak yang awalnya ditinggal karena susah disedot sekarang bisa dioptimalisasi," terangnya.
Simak berita selengkapnya ...