RUPS TB 2020 Bank Jatim, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Percepatan Digitalisasi Keuangan
Editor: Redaksi
Wartawan: Tim
Selasa, 04 Mei 2021 16:36 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara khusus menekankan kepada seluruh jajaran PT Bank Pembangunan Daerah, Tbk (PT Bank Jatim, Tbk) untuk melakukan percepatan perluasan digitalisasi keuangan.
Pasalnya, saat ini pola transaksi masyarakat semakin bergeser dari konvensional ke digital. Masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi secara digital, apalagi jika menyasar segmen milenial dan di tengah terbatasnya aktivitas fisik di masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA:
Safari Ramadhan di Madiun, Pj. Gubernur Adhy Bagikan Zakat Produktif, Tali Asih, dan Santunan Yatim
Nuzulul Quran, Pj Gubernur Jatim Ajak ASN-Masyarakat Giatkan Tadarus dan Cinta Quran
Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pj Gubernur Jatim Ajak 8 Daerah Teken Komitmen Bersama
Bank Jatim sebagai bank kebanggaan masyarakat Jawa Timur, saat ini memiliki sejumlah kesempatan dan peluang untuk tumbuh dan berkembang. Seperti halnya mengupayakan percepatan dan perluasan proses transformasi digital. Ditambah lagi, pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci utama untuk dapat bersaing dengan bank-bank lain.
"Masyarakat saat ini lebih nyaman melakukan transaksi secara digital melalui smartphone dibandingkan dengan mendatangi kantor bank secara langsung. Bank-bank yang masih bertahan dengan pemikiran konvensional bahwa nasabah akan loyal dan tetap datang ke bank walaupun tidak memiliki layanan digital dipastikan tidak akan dapat bertahan lama, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," kata Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku (TB) 2020 yang digelar PT Bank Pembangunan Daerah Jatim, Tbk (PT. Bank Jatim, Tbk) secara hybrid dari Kantor Pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Senin (3/5/2021).
Oleh karena itu, dirinya berharap, penerapan teknologi perbankan di institusi perbankan pelat merah itu dapat diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang baik. Termasuk penerapan strategi antifraud untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyalahgunaan transaksi digital. Selain itu, SDM di Bank Jatim juga harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup terkait penggunaan teknologi tersebut.
"Apalagi di era saat ini inovasi terus berlanjut, kolaborasi semakin meluas, dan perusahaan konvensional juga melakukan go digital. Di sektor keuangan, perusahaan fintech terus mengeluarkan produk barunya dan berkolaborasi dengan berbagai bank termasuk Bank Jatim," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...