Tanya-Jawab: Apa Keutamaan Puasa Syawal?
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: .
Jumat, 14 Mei 2021 10:11 WIB
Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam tentang kehidupan sehari-hari. Diasuh Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A., Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya.
Silakan kirim WA ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat.
BACA JUGA:
Hati-Hati! Seorang Ayah Tak Bisa Jadi Wali Nikah jika Anak Gadisnya Hasil Zina, Lahir di Luar Nikah
Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?
Bagaimana Hukum Mintakan Ampun Dosa dan Nyekar Makam Orang Tua Non-Muslim?
Debat Hadratussyaikh dengan Kiai Uzlah, Merasa Paling Baik, Tapi Terima Uang Bupati, Uang Rakyat
Pertanyaan:
Assalamualaikum wr.wb.
Kiai Said yang saya hormati, apakah benar puasa 6 hari setelah Ramadan itu punya keutamaan? Bolehkah puasa sunah itu diniati juga untuk qada puasa wajib yang pernah ditinggalkan? Bagaimana aturan membayar fidiah? Terima kasih sebelumnya. (Mujiono, Wonorejo Surabaya)
Jawaban:
Waalaikumsalam wr.wb. Memang betul, puasa 6 hari di bulan Syawal itu punya nilai utama. Ini berdasarkan hadis laporan Saad bin Said, beliau bersabda:
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan, kemudian ia teruskan puasa itu sampai 6 hari di bulan Syawal, maka pahalanya setara dengan puasa setahun”. (Hr. Muslim). Logika itu matematikanya begini, dalam Alquran disebutkan, bahwa pahala 1 kebaikan pahalanya akan dilipat gandakan sampai 10 kali berdasarkan firman Allah:
Simak berita selengkapnya ...