Sekitar 1,5 Juta Orang Mudik, Wali Kota Kediri Ikuti Arahan Presiden Jokowi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sekitar 1,5 Juta Orang Mudik, Wali Kota Kediri Ikuti Arahan Presiden Jokowi

Editor: Tim
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 18 Mei 2021 05:57 WIB

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (baju putih) beserta jajaran Forkopimda Kota Kediri usai mengikuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui video conference, Senin (17/5). (foto: ist.)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri beserta jajaran Forkopimda Kota Kediri mengikuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui video conference di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Senin (17/5). Ada dua arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni terkait lonjakan pasca libur lebaran dan mengenai perekonomian.

Presiden Joko Widodo menekankan agar seluruh kepala daerah mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus pasca libur lebaran. Berdasarkan data, masih ada sekitar 1,5 juta orang yang melakukan mudik di tengah larangan mudik.

Sebelumnya, telah diprediksi ada 33 persen masyarakat yang berkeinginan mudik lebaran. Namun setelah pemerintah membuat kebijakan tentang larangan mudik, masyarakat yang ingin mudik turun menjadi 11 persen.

Kemudian setelah dilakukan sosialisasi larangan mudik turun menjadi 7 persen dan setelah dilakukan pengetatan turun menjadi 1,1 persen. Saat ini, negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sedang memberlakukan lockdown karena adanya lonjakan kasus.

“Kita berharap kasus aktifnya tidak sebesar pada tahun lalu karena saat ini sudah terjadi penurunan kasus aktif dari puncak tanggal 5 Februari dengan kasus aktif sekitar 176 ribu. Tetapi saat ini turun menjadi 90.800 atau turun sekitar 48 persen. Ini yang harus terus kita jaga dan harus adanya konsistensi,” ujar Presiden.

Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh kepala daerah untuk memperkuat testing, tracing dan treatment. Apalagi bila dilihat dari data kasus mingguan, terdapat beberapa provinsi yang mengalami kenaikan kasus .

“Pekembangan kasus mingguan di Sumatera harus diwaspadai. Namun semua harus tetap hati-hati. Untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) target kita harus di bawah 50 persen dan saat ini BOR Nasional 29 persen. Kalau obat kurang minta Kemenkes. Kalau vaksin masih punya kemampuan untuk disuntikkan terutama bagi lansia, segera lakukan,” imbuhnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video