Begini Tradisi Lebaran Ketupat di Lereng Gunung Wilis, Pinggiran Kediri
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 20 Mei 2021 13:25 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Siapa bilang tradisi lebaran ketupat sudah terkikis di tengah masyarakat. Buktinya, warga Kabupaten Kediri masih merayakan lebaran ketupat, yang diperingati tujuh hari pasca Hari Raya Idul Fitri, Kamis (20/5). Desa Mlati, Kecamatan Mojo, salah satu desa yang masih menggelar tradisi kenduri ketupat.
Tidak hanya di Kecamatan Mojo saja, sejumlah desa di Kabupaten Kediri juga menggelar tradisi kupatan ini. Hampir seluruh warga pada hari sebelumnya sibuk memasak ketupat untuk dikonsumsi secara khusus pada hari lebaran ketupat.
BACA JUGA:
Awal Ramadan, Makam Mbah Wasil di Situs Setonogedong Kediri Sepi Penziarah
Awali Hari Jadi ke-1220, Pemkab Kediri Ambil Air dari 7 Sumber
Hari Raya Nyepi 1946 Saka, Umat Hindu di Kediri Gelar Festival Ogoh-ogoh
Jelang Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220, Pemdes Panjer Gelar Kirab Budaya dan Sesuci Tirta
Selain dikonsumsi sendiri, sajian ketupat yang dilengkapi dengan kuah khas yang telah matang juga dibagikan ke rumah-rumah tetangga. Puncaknya dimakan bersama oleh sebagian warga di setiap masjid dan musala pada pagi hari, tanggal 8 Syawal.
Di Masjid Miftahul Huda Desa Mlati yang terletak di lereng Gunung Wilis, sejak pagi hari warga sekitar sudah berdatangan dengan membawa ember berisi ketupat, sayur, dan lauk untuk keperluan kenduri.
Simak berita selengkapnya ...