Demi Anak Bisa Sekolah, Seorang Ibu di Jombang Dirikan Tenda di Depan Kantor Bumiputera
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Aan Amrulloh
Rabu, 26 Mei 2021 13:41 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Belum adanya kejelasan terkait pengajuan pencairan klaim asuransi yang diajukan sejak tahun 2018 silam, Fitria Cahyarani (40), warga Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, kembali mendatangi kantor PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Cabang Jombang.
Berbeda dengan hari sebelumnya, kali ini ibu 4 anak yang gagal sekolah akibat klaim asuransi tak bisa dicairkan perusahaan tersebut nekat mendirikan tenda di depan halaman kantor AJB Bumiputera Cabang Jombang.
BACA JUGA:
Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
Pengadilan Negeri Jombang Tolak Gugatan Sengketa Kakak Ipar Senilai Rp5,9 Miliar
Tertipu Ratusan Juta, Puluhan Korban Aplikasi Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan
Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
Tak hanya dirikan tenda, Fitria juga memampang sejumlah poster yang berisi tuntutan pada pihak asuransi Bumiputra.
"Yang dilakukan hari ini saya pasang tenda mas. Karena saya juga pemiliknya Bumiputera," terang Fitri pada sejumlah wartawan, Selasa (25/05) kemarin.
Dirinya berharap upaya ini membuahkan hasil. Sehingga pihak Bumiputera mencairkan klaim yang ia ajukan sejak 2018 silam. "Saya berharap banget bisa mendapatkan hak saya kembali. Mendapatkan apa yang seharusnya saya terima," tegasnya.
Disebutkan, selain dirinya, sebenarnya banyak korban atau nasabah Bumiputera yang ingin ikut aksi. Namun, karena situasi sedang pandemi, para korban ini memilih untuk unjuk rasa secara bertahap. Hingga klaim tagihan dibayarkan oleh pihak AJB Bumiputera.
"Kami tidak serentak, tapi kami bertahap. Yang jelas ada selalu yang datang menemani saya. Ada yang bergiliran. Mereka para korban kasih support, dan rencananya sampai tanggal 28," terang Fitria.
Jika nantinya belum ada kejelasan pembayaran tagihan dari AJB Bumiputera, lanjut Fitria, pihaknya beserta korban yang lainnya akan mengamankan hak yang seharusnya mereka miliki.
"Entah apapun nanti bentuknya, tapi aset Bumiputera adalah aset kami," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...