Antisipasi Kasus Covid-19 Pasca Libur Panjang, Khofifah: Jangan Pernah Menganggap Sepele | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Antisipasi Kasus Covid-19 Pasca Libur Panjang, Khofifah: Jangan Pernah Menganggap Sepele

Editor: MMA
Rabu, 02 Juni 2021 20:51 WIB

Rakor Gubernur, Pangdam dan Wakapolda serta para kepala daerah di Ruang Bina Yudha, Makodam V/Brawijaya, Rabu (2/6). Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memprediksi peningkatan kasus akan mencapai puncak pada 5-7 minggu usai Libur Lebaran atau pada akhir Juni 2021. Prediksi tersebut didasarkan pada pengalaman empiris setiap periode libur panjang.

Berdasarkan data, usai libur Lebaran kasus aktif telah mengalami peningkatan. Angkanya kini sudah kembali melebihi 100.000 kasus. Padahal, sebelumnya, kasus aktif sempat berada di titik terendah pada 90.000 kasus.

Satuan Tugas Penanganan juga mencatat hingga 31 Mei 2021, jumlah kasus aktif di Indonesia mencapai 102.006 kasus, dengan 56.125 kasus suspek .

Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus , Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) virtual dengan para Bupati/Wali Kota, serta Forkopimda Kabupaten/Kota se-Jatim. Rakor tersebut dilaksanakan di Ruang Bina Yudha, Makodam V/Brawijaya, Rabu (2/6).

Turut menghadiri rakor tersebut secara langsung, antara lain Plh. Sekdaprov Jatim Heru Thahjono, beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta PJU di lingkungan Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim.

Dalam rakor tersebut, Gubernur minta para Bupati/Wali Kota se-Jatim terus melakukan monitoring dan pemantauan perkembangan kasus harian di wilayahnya masing-masing. Ini penting, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus dampak libur lebaran 1 Syawal 1442 H.

“Kalau Pak Menteri Kesehatan wanti-wantinya sampai dengan Akhir Juni bahkan Juli 2021. Karenanya, semua kepala daerah tiap hari harus memonitor perkembangan kasus . Saat ini misalnya ada kenaikan BOR dari 22% menjadi 24%,” ujar mantan Mensos RI ini.

Khofifah menjelaskan, pasca libur lebaran, masih banyak masyarakat yang melakukan silaturahmi syawalan dengan berkeliling ke satu tempat ke tempat lain. Untuk itu, diperlukan pengawalan pemantauan pengendalian secara komprehensif.

“Jangan pernah menganggap sepele jika terdapat kasus yang dianggap melandai, basis RT-nya 95% hijau. Tetapi perlu diantisipasi bahwa silaturahmi syawalan masih berlangsung. Mereka berkelompok masih melakukan silaturahmi keliling,” terang Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengharapkan seluruh bupati/walikota melakukan antisipasi khususnya yang BOR ICU dan BOR Isolasi nya mencapai 60% dan di atasnya. Meskipun WHO memberikan standar maksimum kapasitas BOR 60 persen.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video