Pasar Macet, Tiap Hari Ada Orang meninggal, Warga Arosbaya Pakai Masker Rangkap Tiga | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pasar Macet, Tiap Hari Ada Orang Meninggal, Warga Arosbaya Pakai Masker Rangkap Tiga

Editor: Tim
Wartawan: Subaidah
Kamis, 10 Juni 2021 12:28 WIB

Situasi Pasar Arosbaya Bangkalan. Banyak warung makan tutup, mereka hanya melayani untuk bungkus, tidak makan di tempat. foto: Subaidah/ BANGSAONLINE.c

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Aktivitas ekonomi macet di Kecamatan Madura sejak terjadi lonjakan kasus . Warga sangat ketakutan karena wabah menyerang kawasan Madura wilayah utara itu secara telak dan drastis. Warga memilih tak keluar rumah kecuali sangat terpaksa. 

Wartawan BANGSAONLINE.com di , Subaidah dan Fauzi, melaporkan bahwa toko-toko banyak yang tutup di . Pasar otomatis macet. Bahkan bank dan toko swalayan juga tutup. Hanya ada beberapa pedagang kaki lima yang buka. Seperti penjual nasi goreng. Itu pun yang beli tak makan di tempat, tapi dibungkus dibawa pulang.     

Di bahkan banyak sekali orang meninggal dunia belakangan ini. “Di kampung saya saja kemarin ada 6 orang meninggal, tak tahu di kampung sebelah. Tiap hari ada orang meninggal,” kata Lisa Muyassir kepada BANGSAONLINE.com pagi ini, Kamis (10/7/2021). Bahkan, tutur Lisa, dalam satu keluarga ada dua atau tiga orang meninggal.

Lisa mengaku tak tahu apakah mereka meninggal semuanya akibat . “Tapi orang meninggal di kampung tiap hari. Tak seperti biasanya. Sampai bapak saya heran. Seumur hidup, kata bapak saya, baru kali ini menemukan situasi dan wabah seperti ini,” jelas Lisa.

Lisa dan keluarganya mengaku benar-benar ketakutan. “Saya sekarang tak pernah keluar kalau tak penting sekali,” kata Lisa yang sehari-harinya biasanya berjualan baju di Pasar . “Paling saya keluar hanya beli ikan (untuk masak) dan langsung pulang,” tambahnya.

Bukan hanya Lisa. Semua warga , menurut dia, sekarang lockdown sendiri. “Mereka semua isolasi sendiri. Padahal dulu kalau ada orang pakai ditertawakan. Sekarang mereka (pakai ) rangkap dua, rangkap tiga. Saking takutnya,” kata Lisa. Kali ini Lisa tertawa.

Menurut Lisa, sekarang sepi. Padahal daerah ini dulu menjadi arena pelesir dan tempat nongkrong anak-anak muda dari berbagai desa bagian utara.

“Sepi sekali. Apalagi sekarang banyak polisi dan tentara berjaga,” tutur Lisa.

Lisa mengatakan, sekarang warga sadar bahwa benar-benar ada. Padahal dulu, kata Lisa, mereka tak percaya. Menurut dia, kasus meledak di sehabis tellasen topak (lebaran ketupat).

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video