Susur Sungai, Cara Warga Banyuwangi Jaga Ekosistem Lingkungan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Susur Sungai, Cara Warga Banyuwangi Jaga Ekosistem Lingkungan

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Teguh Prayitno
Kamis, 17 Juni 2021 17:42 WIB

Berbagai upaya dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk menjaga ekosistem sungainya. Salah satunya dengan menggelar Festival Susur Sungai yang diadakan rutin tiap bulan secara bergantian di sejumlah aliran sungai. (foto: ist)

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk menjaga ekosistem sungainya. Salah satunya dengan menggelar Festival Susur Sungai yang diadakan rutin tiap bulan secara bergantian di sejumlah aliran sungai.

Kali ini, Festival Susur Sungai digelar di Teluk Pangpang, yang masuk wilayah Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Rabu (16/6/2021) kemarin. Teluk ini merupakan muara pertemuan Sungai Setail dan Sungai Kedunggebang.

Festival ini diikuti puluhan warga Desa Wringinpitu. Mereka berperahu menempuh jarak sejauh 2 kilometer melewati hutan mangrove yang ada di sana. Sembari menyusuri sungai dilakukan penebaran ikan, setelah sebelumnya juga dilakukan bersih-bersih sungai dari sampah.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Guntur Priambodo mengaku sangat mengapresiasi upaya warga yang punya kesadaran tinggi untuk menjaga potensi yang dimilikinya, sehingga tetap lestari. "Saya bangga dengan upaya warga yang dengan guyub menjaga alamnya. Ini adalah aset yang harus bisa dinikmati anak cucu kita nanti," kata Guntur.

Kegiatan konservasi mangrove sudah dilakukan masyarakat setempat sejak 1999 secara swadaya. Dinas perikanan lalu mulai intervensi pada tahun 2000. Pada kurun waktu 2000-2004 telah ditanam 850 ribu mangrove berbagai jenis di lahan seluas 170 hektare. Kemudian pada 2004-2014, penanaman mangrove dilanjutkan dengan melibatkan berbagai lembaga seperti JICA, Universitas Brawijaya, Perhutani, dan kelompok-kelompok masyarakat.

Pada tahun 2020, Teluk Pangpang ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial oleh Gubernur Jawa Timur. Kawasan Ekosistem Esensial adalah kawasan konservasi di luar kawasan hutan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan, yakni taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, yang pengelolaannya melibatkan banyak pihak.

Guntur menyebut, menjaga ekosistem sungai ini perlu dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas air di bumi. Jika aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran sungai tidak diimbangi dengan kesadaran melestarikan sungai, maka kualitas air akan buruk.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video