Tak Mau Gegabah Soal PTM, Pemkot Surabaya Masih Tunggu Perkembangan Covid-19
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Indrayadi
Rabu, 23 Juni 2021 22:47 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam memutuskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak mau gegabah meskipun keputusan pusat sudah direncanakan mulai Juli 2021. Pihak Pemkot masih menunggu perkembangan Covid-19 karena keselamatan peserta didik lebih utama dibanding mewajibkan PTM.
"Kita juga sudah melakukan asesmen dan ada sekolah yang sudah bisa dibuka. Tapi dengan kondisi Covid-19 yang naik seperti ini, tidak bisa dilanjutkan karena saya lebih mengutamakan keselamatan anak-anak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (23/6/2021).
BACA JUGA:
Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
Menurutnya, Pemkot Surabaya tidak akan memaksakan pembelajaran tatap muka jika dirasa terlalu berisiko. Oleh karena itu, pemkot masih akan melihat perkembangan kasus Covid-19 hingga awal Juli 2021. "Kita lihat dulu kondisinya nanti. Kalau tetap naik dan itu membahayakan anak-anak saya, insyaallah tatap muka juga akan saya batalkan," tegasnya.
Apabila nanti pembelajaran tatap muka batal digelar pada Juli 2021, maka Pemkot Surabaya akan membuat berbagai inovasi supaya peserta didik tidak bosan belajar daring dari rumah mereka masing-masing. Untuk itu akan dikoordinasikan dengan dinas pendidikan.
Semenara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo memastikan, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut pelaksanaan PTM di tengah pandemi Covid-19. Mulai dari simulasi pembelajaran dengan protokol kesehatan yang ketat hingga asesmen kepada setiap sekolah terus dikebut hingga saat ini.
Simak berita selengkapnya ...