​Minta Jangan Ada Sindikat Vaksinasi, Ini Cara Kiai Asep Pagari 12.000 Santri Lewat Obat Tradisional | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Minta Jangan Ada Sindikat Vaksinasi, Ini Cara Kiai Asep Pagari 12.000 Santri Lewat Obat Tradisional

Editor: MMA
Jumat, 25 Juni 2021 08:32 WIB

Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. saat memberikana taushiyah kepada para kiai peserta salat malam dan istighatsah di lantai atas rumah Ning Imah, salah satu putri Kiai Asep, di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (24/6/2021) malam. foto: mma/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Melonjaknya serangan baru – terutama beberapa varian baru – yang cukup ganas dan drastis membuat pemerintah tampak kewalahan menangani pandemik yang tak kunjung berakhir itu. Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., yang punya kepedulian tinggi terhadap masyarakat bawah dan ketimpangan sosial, mengumpulkan para kiai, habaib, dan tokoh masyarakat untuk melakukan salat malam, istighatsah, dan doa bersama. Tujuannya membantu pemerintah agar wabah dan varian-varian baru yang kini makin banyak segera dilenyapkan oleh Allah SWT.

“Kita berdoa dan salat malam agar dan varian baru yang sekarang menimpa rakyat Indonesia, terutama warga Surabaya dan Jawa Timur segera dilenyapkan oleh Allah SWT,” tegas Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. saat memberikan taushiyah di depan para kiai peserta salat malam dan istighatsah di lantai atas rumah Ning Imah, salah satu putri , di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (24/6/2021) malam.

“Kita pilih malam Jumat karena lailatul istijabah (malam dikabulkannya doa),” tambah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu itu sembari mengatakan bahwa acara salat malam dan istighatsah itu digelar tiap bulan untuk merespons perkembangan sosial di tanah air.

Ia mendukung vaksinasi, asal bukan AstraZeneca. "Vaksinasi yang lain silakan. Asal bukan AstraZeneca karena mengandung tripsin babi dan ginjal bayi manusia yang diaborsi," katanya.

Meski demikian, minta agar pemerintah dalam menangani dan variannya tidak hanya berorientasi dan mengandalkan pada vaksinasi, tapi juga menghargai pengobatan tradisional, terutama resep dan produk lokal serta kreativitas anak bangsa yang banyak bermunculan belakangan ini tapi belum mendapat respons pemerintah.

Ia menyebut contoh empon-empon atau rempah-empah yang selama ini menjadi kekayaan bangsa, mulai dari para leluhur kita secara turun temurun dan terus jadi andalan pengobatan bangsa Indonesia.

Menurut dia, berbagai produk dan resep pengobatan tradisional dan lokal itu selain kekayaan bangsa Indonesia juga cukup efektif mengobati . “Jangan sampai terkesan ada sehingga pemerintah tidak menghargai karya dan kreativitas anak bangsa. Sekarang kecurigaan itu kan sudah muncul tengah masyarakat,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu sembari minta menteri kesehatan yang punya wewenang segera merespons usulan ini.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video