Peringatan Harkop, Gubernur Khofifah Ajak Semua Elemen Pahami Filosofi Koperasi Secara Menyeluruh
Editor: Nizar Rosyidi
Senin, 12 Juli 2021 14:38 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hampir semua orang sudah mengenal koperasi. Namun, belum semua bisa memaknai filosofi koperasi. Dampaknya, optimalisasi peran dan manfaat koperasi di Indonesia belum maksimal. Karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua elemen masyarakat memahami filosofi koperasi secara menyeluruh dan menjadikan penguat kebangkitan KUMKM di saat pandemi Covid-19 saat ini.
Gubernur Khofifah mengatakan, koperasi sering diajarkan sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Tapi jarang yang menjadikan koperasi sebagai satu kesatuan proses penguatan ekonomi bangsa. "Bisa jadi, ini terjadi karena pemahaman filosofi koperasi sebagai roh kekuatan ekonomi masih kurang," katanya.
BACA JUGA:
Hari Buku Internasional, Khofifah Ajak Warga Jatim Rasakan Manfaat dari Aktif Baca Buku
Khofifah Hadiri Acara Halal Bihalal Keluarga Besar Civitas Akademika Universitas Airlangga
Santuni Anak Yatim Terbanyak di Jawa Timur, Khofifah Apresiasi Pemkab Tuban
Bandara Dhoho Kediri Segera Beroperasi, Khofifah: Mempermudah Mudik ke Jatim
Ada korporasi, ada koperasi. Keduanya berbeda, tapi bisa sinergi. Ada korporasi yang memiliki koperasi, ada pula koperasi yang memiliki korporasi. Di negara lain, sinergi antara korporasi dengan koperasi terwujud dan saling menguatkan.
"Misalnya Vietnam, ada koperasi yang memiliki korporasi dalam bentuk hypermarket, korporasi ini menjadi konektivitas produk UKM, UMKM, dan IKM di negara itu, sehingga koperasi berhasil membuat korporasi yang menjembatani kebutuhan para pelaku usaha, yakni pasar," ungkapnya.
Korporasi dan koperasi memang beda. Korporasi diartikan sebagai perusahaan dengan unsur mempekerjakan pegawai dan mendapat untung sebesar-besarnya. Lalu, koperasi lebih didominasi unsur kerja sama semua anggota untuk kesejahteraan bersama. "Memang benar, dua istilah itu tidak bisa disamakan, tapi bisa disinergikan. Koperasi memiliki segudang potensi," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan bahwa koperasi membutuhkan korporasi untuk mengoptimalkan produk usahanya. Profit yang dihasilkan dari korporasi menjadi pendukung dari kemajuan koperasi. Selanjutnya, kemajuan koperasi menjadi parameter kesejahteraan anggotanya.
"Semua saling berkaitan, karena itu, korporasi dan koperasi bisa disinergikan. Ini salah satu bentuk pemahaman filosofi koperasi sebenarnya, konsep yang diterapkan menguatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Gubernur Khofifah memisalkan negara Korea Selatan. Koperasi maritim dan perikanan di negara itu memiliki peran besar pada bidang pengelolaan perikanan dan kelautan. Lembaga tersebut mempunyai sumber daya yang luar biasa. Karena itu, pengembangan yang dilakukan kementerian perikanan dan kelautan di negara tersebut kemajuannya sangat banyak di-support oleh koperasi.
Simak berita selengkapnya ...