Musim Kemarau (Juli) Masih Hujan, Mengapa Tuhan Begitu Baik bagi Petani | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Musim Kemarau (Juli) Masih Hujan, Mengapa Tuhan Begitu Baik bagi Petani

Editor: MMA
Minggu, 18 Juli 2021 06:21 WIB

Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ada pertanyaan belum terjawab. Mengapa pada musim kemarau seperti sekarang masih terus turun. Benarkah fenomena ini menunjukkan bahwa Tuhan begitu baik pada para ?

Yang pasti, di tengah masa pandemik ini sangat banyak manfaatnya. Apa saja? Silakan simak tulisan wartawan kondang Dahlan Iskan di Disway, HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com pagi ini Ahad 18 Juli 2021. Selamat membaca:

INI kejadian menggembirakan. Khususnya untuk para kita di seluruh Jawa: masih terus turun di musim kemarau. Petani bisa panen tiga kali. Bisa terus sibuk. Kurang punya waktu untuk ikut ngegosip hoax di medsos –setidaknya berkurang.

Hujan itu, takarannya pun pas: sering tapi tidak tiap hari. Deras tapi tidak sampai menimbulkan banjir. Angin cukup kencang –sesekali– tapi tidak sampai menjadi puting beliung.

Alhamdulillah. Puji Tuhan. Rahayu. Amitofo. είναι ευγνώμων!

Bayangkan kalau di tengah krisis Covid ini terjadi kemarau panjang. Tanah pecah. Sulit dapat air. Kekeringan di mana-mana. Alangkah sulitnya.

Atau, hama wereng mengganas. Hamparan padi yang sudah menguning tergenang air banjir. Alangkah memilukannya.

Syukurlah juga tidak terjadi hama tikus –sejak banyak tikus lebih senang ke kota-kota besar yang anggarannya triliunan.

Selalu ada sisi yang bisa disyukuri di tengah penderitaan terdalam sekali pun.

Iklim begitu baiknya bagi kita. Syukurlah belum ada yang mengklaim iklim itu bisa begitu baik berkat si A atau si B. Tuhan begitu pinter mengatur keseimbangan antara sisi ujian dan sisi bonus-Nya.

Bayangkan, ini sudah bulan Juli. Sudah tanggal 18 pula. Kok Tuhan masih terus mengirim untuk kita. Juga untuk jalan-jalan di kota sehingga tidak berdebu.

Saya pengin sekali mengundang ahli cuaca untuk menjelaskan mengapa Tuhan begitu baiknya kepada . Tolong jelaskan. Cukup lima alinea –jangan seperti satu komentar di Disway Jumat lalu. Yang begitu panjangnya. Yang tidak ada isinya. Rupanya admin Disway punya selera humor: sekali dalam sejarah, ada komentar sebesar tong tanpa isi sama sekali.

Bersyukur. Apa pun bisa kita syukuri. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Rahayu. Amitofo. አመስጋኝ ሁን!

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video