PPKM Darurat Gagal Tekan Covid-19, Pemerintah Perlu Libatkan Ilmuwan dan Tokoh Agama | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

PPKM Darurat Gagal Tekan Covid-19, Pemerintah Perlu Libatkan Ilmuwan dan Tokoh Agama

Editor: Tim
Minggu, 18 Juli 2021 15:33 WIB

Mahfuz Sidik. foto: dok pribadi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dipimpin gagal menekan meluasnya Covid-19. Bahkan Luhut telah minta maaf kepada rakyat Indonesia karena PPKM Darurat tak bisa optimal.

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengusulkan lima saran yang perlu dilakukan pemerintah agar sukses dalam mengatasi pandemi saat ini, menyusul semakin tidak terkendalinya lonjakan kasus Covid-19 dan tingginya kematian di tanah air akibat kasus tersebut.

"Partai Gelora memiliki lima saran kepada pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan," kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia dalam keterangan tertulisnya yang dikirim kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (18/7/2021).

Pertama, kata Mahfuz, adalah terkait percepatan dan perluasan vaksinasi. Berdasarkan data Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 penduduk.

Namun data per 17 Juli 2021, baru 41.268.627 masyarakat yang mendapatkan dosis pertama dan 16.217.855 yang mendapatkan dosis kedua atau dosis lengkap.

Sehingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (17/7/2021) meminta jajarannya segera menghabiskan stok vaksin Covid-19 yang ada untuk diberikan kepada masyarakat. Presiden mengatakan, vaksinasi harus cepat dilakukan untuk segera menciptakan kekebalan komunal (herd immunity).

"Untuk percepatan dan perluasan vaksinasi gratis di semua daerah, pelaksanaannya perlu diperluas di kantor kelurahan dan desa," kata Mahfuz.

Saran kedua, lanjut Mahfuz, pemerintah membagikan masker dan multivitamin gratis untuk masyarakat tidak mampu, khususnya di wilayah padat penduduk dan tinggi mobilitas.

"Pemerintah bisa galang dana CSR (corporate service responsibility) untuk pembagian masker dan multivitamin gratis," katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video