Tafsir Al-Hijr: Presiden Jokowi, Presiden Keikhlasan? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr: Presiden Jokowi, Presiden Keikhlasan?

Senin, 09 Maret 2015 19:43 WIB

Jokowi

BangsaOnline - Pangkat dan derajat itu pulung, disamping prestasi, tapi pulung lebih dominan. Banyak orang lebih berprestasi dan lebih pinter, tapi tidak berarti otomatis menjadi presiden. Jokowi, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, nyatanya Tuhan menunjuk dia memimpin negeri ini. Sebagai muslim yang baik, kita wajib beramal yang terbaik untuk agama, negara dan bangsa ini.

Jokowi yang tampilannya melas asih sungguh cocok sebagai figur kesederhanaan, meski kesehariannya sama sekali tidak sederhana. Tapi apa bisa dipromosikan sebagai sosok presiden keikhlasan? Ikhlas tidak sama dengan sederhana. Sederhana bisa ditampakkan, sedangkan ikhlas tidak. Apapun alasannya, yang jelas Jokowi sudah pernah diperlakukan lebih dari pada yang lain, meski yang dilakukan sama. Mau bukti ?

Pertama, sama-sama melakukan turun ke lapangan, tapi kalau yang turun itu pak Jokowi, maka labelnya blusukan, sehingga terkesan sebagai pemimpin yang merakyat dan benar-benar mengerti kamauan rakyat. Tapi kalau yang turun itu pak SBY, namanya pencitraan, sehingga dikesankan sebagai pembohongan publik yang arahnya kepada sosok pemimpin yang munafik.

Kedua, sama-sama mengulur waktu ketika harus ambil keputusan cepat. Kalau yang melakukan itu pak SBY, maka labelnya adalah peragu, penakut, tidak tegas yang mengarah kepada sikap lemah seorang pemimpin. Tapi kalau yang mengulur-ulur itu pak Jokowi, maka labelnya sebagai sosok pemimpin yang hati-hati, tidak grusah-grusuh, mempertimbangkan masa depan yang semuanya mengarah kepada pemujian terhadap pribadi yang arif dan bijak.

Ketiga, sama-sama menaikkan harga BBM bersubsidi. Kalau pak SBY yang melakukan, namanya pemimpin dungu, bagai kerbau yang tidak mehamami penderitaan rakyat dan tega menyengsarakan rakyat. Tapi kalau yang manaikkan pak Jokowi, labelnya sebagai presiden yang memandang kesejahteraan rakyat ke depan. Tapi karena sangat ambisi, jadinya kebat kelewat.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video