​Si Cantik Mau Adukan ke Polisi? Dahlan Iskan Tahu Bank Singapura Tempat Heryanti Urus Rp 2 Triliun | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Si Cantik Mau Adukan ke Polisi? Dahlan Iskan Tahu Bank Singapura Tempat Heryanti Urus Rp 2 Triliun

Editor: MMA
Rabu, 04 Agustus 2021 07:33 WIB

Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tulisan Dahlan Iskan makin menarik tentang kontroversi sumbangan Rp 2 triliun dari Heryanti ke . Selain obyektif dan informatif juga membuka cakrawala rasional dalam memandang kasus menghebohkan itu. Maklum, wartawan terkemuka itu punya pengalaman luas tentang bisnis dan perusahaan. Sehingga bisa memberikan perspektif yang positif.

Bahkan Dahlan Iskan mengaku tahu Bank Singapura, tempat Heryanti mengurus uang Rp 2 triliun itu. O ya? Lalu bagaimana dengan Si Cantik yang mau adukan Heryanti ke polisi?

Simak tulisan Dahlan Iskan, wartawan handal itu, di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com pagi ini, Rabu 4 Agustus 2021. Selamat membaca:

SI CANTIK 5 ''i'' kemarin minta saran saya: apakah perlu mengadukan Heryanti ke polisi.

Saya pun menjawab: urusan Anda dengan Heryanti itu sebenarnya sepenuhnya bersifat perdata. Memang kalau dicari-cari bisa saja ditemukan unsur pidana, tapi pada dasarnya yang seperti itu bukan urusan polisi.

Si Cantik kemudian mengakui: uang Rp 3 miliar yang dipinjamkan ke Heryanti itu untuk menjalankan bisnis. Heryanti punya bisnis ekspedisi. Juga bisnis pengadaan barang/jasa.

Si Cantik, yang pernah jadi remaja paling top se-Indonesia itu, juga mengakui bahwa Heryanti selalu ingkar janji. Ketika uang itu dia minta, Heryanti mengatakan uangnya masih terpakai di tempat lain: untuk mengurus penarikan uang ayahnyi dari Singapura.

Awalnya, kata Si Cantik yang punya keahlian khusus ini, bisnis ekspedisi dan pengadaan barang Heryanti sangat baik. "Sejak pandemi benar-benar hancur," ujarnyi. Demikian juga bisnis pengadaan barangnyi yang di Jakarta.

(foto: Disway)

Si Cantik yang punya anak tiga orang, bersahabat sangat dekat dengan Heryanti yang punya anak satu orang. Silvy, yang terkenal di medsos itu, yang mejeng di pesawat pribadi dengan jam tangan seharga Rp 2,5 miliar itu, bukan anak Heryanti. Dia adalah anak kakak Heryanti –berarti keponakan Heryanti.

Sebagai sahabat dekat, Heryanti pernah bercerita bahwa bisnis pengadaan barangnya sukses. Di Jakarta. Sampai menembus Istana –sejak dulu.

Maka kalau tahun lalu ada pengusaha yang mengadukan Heryanti ke Polda Metro Jaya tak lain juga terkait dengan proyek pengadaan itu.

Nama pengusaha yang mengadu itu: Ju Bang Kioh. Bang Kioh mengadukan Heryanti karena merasa ditipu Rp 6 miliar. Kaitannya dengan proyek pengadaan barang di Istana. Proyek itu ternyata tidak ada, kata pengaduan itu. Uang Rp 6 miliar tersebut, katanya, habis untuk mengurus penarikan dana ayah Heryanti (Akidi Tio) di Singapura.

Coba tidak pandemi, saya ingin ke Singapura. Ingin menelusuri sendiri dana itu. Saya punya network di sana. Saya sudah tahu ke bank mana Heryanti mengurus dana itu. Saya juga tahu bank tersebut sekarang menjadi anak perusahaan bank yang sangat besar di Singapura.

Perkiraan saya: Pak Aki punya bisnis di Singapura –juga di Hongkong.

Bagi orang Tionghoa kaya Palembang, punya bisnis di Singapura bukan barang baru. Ada orang Palembang yang sangat terkenal di Palembang dan di Singapura. Juga di Jakarta. Namanya Tong Djou. Saya juga kenal baik dengan Tong Djou –sebelum meninggal dua tahun lalu.

Aki adalah pengusaha angkatan Tong Djou. Generasi sekarang tidak kenal nama itu. Tapi di generasi saya, siapa yang tidak tahu Tong Djou: ia pengusaha minyak yang dibesarkan oleh Dirut Pertamina Ibnu Sutowo.

Perkiraan saya: Aki punya beberapa partner di bisnis itu. Tapi Aki kan sudah meninggal 12 tahun lalu. Berarti selama, setidaknya, 12 tahun terakhir perusahaan itu berjalan tanpa Aki. Setidaknya sudah 12 tahun pula tidak ada yang mewakili Aki dalam setiap RUPS di perusahaan itu. Padahal RUPS adalah lembaga tertinggi di sebuah perusahaan. Bisa memutuskan apa saja.

Perkiraan saya: Aki bukan pemegang saham mayoritas di perusahaan itu. Sehingga RUPS selalu sah tanpa kehadiran Aki. Tentu undangan RUPS untuk Aki sudah selalu dikirim. Ke alamat Aki yang didaftarkan ke perusahaan.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video