​Keajaiban KH Abdul Chalim, Prof Ali Haidar Kurang Data Disertasi, Dilempari Buku di Muktamar NU | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Keajaiban KH Abdul Chalim, Prof Ali Haidar Kurang Data Disertasi, Dilempari Buku di Muktamar NU

Editor: MMA
Kamis, 12 Agustus 2021 12:28 WIB

M Mas'ud Adnan. Foto: BANGSAONLINE.com

Ajaib. “Tanpa diduga ada orang melemparkan buku (terkait data yang dicari) sambil mengatakan kepada Prof Ali Haidar, “Iki loh data yang sampean cari?,” kata Prof Ridlwan Nasir menirukan ucapan Prof Ali Haidar.

(Prof Dr M Ridlwan Nasir, M.A. foto: ist)

Saya pun berusaha menghubungi Prof Dr Mohammad Ali Haidar. Untuk konfirmasi. Bukan saya tak percaya Prof Dr Ridwan Nasir. Saya sudah lama mengenal Prof Ridlwan Nasir. Integritasnya terjamin. Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya (kini UINSA) yang kini Ketua Yayasan Khadijah Surabaya itu sangat terpecaya.

Apalagi saya pernah menjadi Sekjen-nya saat Prof Ridlwan Nasir sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete). Jadi saya tahu betul. Prof Ridlwan Nasir tak akan mengarang cerita.

(Prof Dr M Ali Haidar. doto: ist)

Tapi saya – sekali lagi - harus konfirmasi. Harus mendengar sendiri dari Prof Ali Haidar. Wartawan tak boleh menulis katannya atau kata orang. Harus menyaksikan sendiri atau mendengar langsung dari sumber utama. Paling tidak, ada konfirmasi.

Saya pun mengontak Prof Dr Ali Haidar. Ternyata apa yang disampaikan Prof Ridlwan Nasir benar.

“Ya betul. Saat muktamar Jogja,” kata Prof Ali Haidar membalas WA saya. Guru Besar Universitas Negeri Surabaya ke-44 itu bahkan menjawab rinci sekali.

“Menjelang Ashar, ada orang melemparkan buku kecil diikat karet gelang ke dalam kamar, gotaan. Saya buka isinya buku Kiai Chalim. Buku itu memang saya cari,” kata Prof Ali Haidar yang banyak menulis tentang dan kiai itu.

Prof Ali Haidar penasaran. “Saya keluar kamar mencari siapa yang melempar buku, tidak ketemu,” kata Prof Ali Haidar lagi.

“Saya telusuri beberapa kamar mungkin ada yang menerima buku yang sama, ternyata tidak ada. Jadi hanya saya yang menerima buku. Saya menerima buku itu dua atau tiga eksemplar. Saya lupa. Tapi pasti lebih dari satu. Buku kecil berupa syiir (nadzom) sejarah Kiai Wahab,” kata Prof Ali Haidar.

Saya merinding membaca WA Prof Ali Haidar. 

Kiai Abdul Chalim memang pernah menulis buku Sejarah Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Maklum, Kiai Abdul Chalim tahu betul tentang Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Akrab sejak sama-sama belajar di Makkah dan berlanjut sebagai sekretaris beberapa organisasi yang pernah didirikan KH Abdul Wahab Hasbullah. Antara lain Nahdlatul Wathan. KH Abdul Wahab Hasbullah sebagai ketua sedang Kiai Abdul Chalim sebagai sekretaris.

Disertasi Prof Dr Ali Haidar itu kemudian dibukukan dengan judul Nahdlatul Ulama dan Islam Indonesia, Pendekatan Fikih dalam Politik. Buku itu sangat bagus. Saya dulu pernah punya. Tapi hilang.

Prof Ali Haidar juga sempat menunjukkan kepada saya tentang kutipan tulisan Kiai Abdul Chalim dalam buku yang berasal dari disertasinya itu. Di halaman 113. Artinya, peristiwa yang diceritakan Prof Ali Haidar dan Prof Ridlwan Nasir benar-benar nyata dan fakta.

Memang banyak sekali misteri dan keajaiban Kiai Abdul Chalim. Tunggu saja tulisan saya berikutnya. 

Saya berterimakasih jika pembaca juga memberi masukan seperti pada tulisan edisi pertama yang banyak sekali respon, komentar dan tambahan referensi. (M Mas’ud Adnan/bersambung)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video