Panen Raya Singkong, Mbok Muslimah Ubah Jadi Gaplek agar Harga Stabil
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 14 Agustus 2021 13:26 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setiap musim kemarau seperti sekarang ini, sebagian petani yang berdomisili di Lereng Gunung Wilis sedang panen ketela pohon atau singkong. Namun, panen ketela pohon yang melimpah, pasti dibarengi dengan harga turun.
Dilema ini dihadapi oleh para petani di sentra ketela pohon di Kecamatan Semen dan Mojo. Agar tidak terlalu merugi, beberapa petani mengolah ketela pohon itu menjadi gaplek. Gaplek adalah bahan makanan yang diolah dari ubi ketela pohon atau singkong.
BACA JUGA:
Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik
Dialog Kebangsaan, Bupati Kediri Dorong Pemuda Katolik Kembangkan Pertanian Organik
Bupati Kediri Dapat Oleh-Oleh Sayuran Usai Nongkrong Bareng Petani
Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional yang Kokoh
Proses membuat gaplek, ketela pohon atau singkong yang telah dipanen kemudian dikupas dan dikeringkan. Gaplek yang telah kering kemudian bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam, termasuk tiwul.
Mbok Muslimah (50), warga Dusun Pandanarum, Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, adalah salah satu petani yang menjadikan hasil panen ketela pohon miliknya menjadi gaplek, agar mempunyai harga jual yang lebih tinggi.
Ditemui di rumahnya di Lereng Wilis, Mbok Muslimah yang ditemani Fatimah, anaknya, menceritakan bahwa saat ini beberapa petani memang sedang panen ketela pohon. Menurut Mbok Muslimah, bila ketela pohon itu langsung dijual, pasti dihargai sangat murah. Untuk itulah, ia dibantu anak dan Nyari (65), suaminya, menjadikan ketela pohon itu menjadi gaplek.
Simak berita selengkapnya ...