Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Jember Andalkan Sektor Pertanian
Editor: Revol
Wartawan: Yudi
Kamis, 12 Maret 2015 16:35 WIB
JEMBER (BangsaOnline) - Sektor pertanian masih memegang peranan utama dalam ekonomi daerah di Kabupaten Jember, disamping adanya babak baru pengesahan Raperda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang membuat nasib Jember lebih terang. Terlepas dari perdebatan serius yang terjadi antara legislatif dan eksekutif, RTRW memberikan jaminan gerak pembangunan Jember ke depan. Selain itu, sektor pertanian masih menjadi primadona penggerak ekonomi Jember 20 tahun mendatang.
Pada tahun 2013 lalu, kontribusi sektor pertanian mencapai 46,69 persen dan ditahun 2014 berdasarkan angka sementara badan pusat statistik kabupaten Jember sebesar 43,46 persen.
"Sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan daerah. Dan mayoritas masyarakat masih menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencarian atau pekerjaan," ujar Adhitya Wardono.
Lebih lanjut, menurutsalah satu ekonom Universitas Negeri Jember, Adhitya Wardono, terkait pengesahan Raperda RTRW, dia menjelaskan bahwa kendati kedua kubu masih memperdebatkan pasal mengenai pertambangan, namun sejatinya Jember masih akan sangat bergantung pada pertanian dan perkebunan.
Terbukti, saat ini pertanian di Jember dapat menghasilkan produksi tanaman pangan yang jauh lebih banyak. Bahkan, menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Selain itu, kabupaten Jember juga menjadi lumbung padi provinsi Jawa Timur dengan tingkat produksi sebesar 971.261 ton. Dan pada tahun 2015 ini ditargetkan menjadi 1.030.000 ton beras per tahun.
BACA JUGA:
Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Factory Tour Bupati Jember ke PT Intidaya Dinamika Sejati
“Belum lagi jika kita berbicara mengenai perkebunan di Jember. ada tembakau, kopi, dan juga kakao yang menjadi andalan daerah sejak dahulu,” tutur Adhitya.
Namun jika melihat Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Jember, diakui oleh Adhitya akan terjadi sedikit pergeseran. Yakni dari pertanian yang berbasis produksi tradisional menuju era industrialisasi pertanian.
Pasalnya, semakin berkembangnya zaman, maka kebutuhan atas berbagai komoditas diharapkan lebih cepat dan tepat. Sehingga, perbaikan teknologi dalam pengelolaan sektor pertanian menjadi skala prioritas guna meningkatkan kapasitas produksi dan juga sebagai nilai tambah produk pertanian.
Adhitya Wardono menambahkan dalam hal ini, Pemkab Jember harus meningkatkan kapasitas dan kinerja SDM setiap stakeholder. Lalu meningkatkan jalinan kerjasama strategis antar stakeholder, penguatan kelembagaan stakeholder untuk pengadaan dan pengelolaan perangkat keras dalam pengembangan dan inovasi teknologi pertanian
Di tempat terpisah, Sekretaris Kabupaten Jember Sugiarto membenarkan jika peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayah (RTRW) sudah ada kesepakatan pendandatanganan dengan pihak legislator.
Simak berita selengkapnya ...