Hari Ini Dimulai, Gubernur Khofifah Tinjau Pelaksanaan PTM Terbatas Bertahap di SMKN 7 Surabaya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Hari Ini Dimulai, Gubernur Khofifah Tinjau Pelaksanaan PTM Terbatas Bertahap di SMKN 7 Surabaya

Editor: Nizar Rosyidi
Senin, 30 Agustus 2021 12:18 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau secara langsung proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 7 Surabaya, Senin (30/8/2021) pagi.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bertahap untuk jenjang SMA/SMK dan SLB pada 20 kabupaten/kota di Jatim dengan level 2 dan 3 telah dimulai hari ini, Senin (30/8/2021).

Pelaksanaan PTM terbatas bertahap ini sendiri merupakan tindak lanjut Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 35 Tahun 2021 yang meminta sekolah di PPKM level 1, 2, dan 3 untuk mulai mengadakan PTM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Sebagai informasi, dari 20 kabupaten/kota tersebut, untuk Kab. Sampang, Kab. Pasuruan, Kab. Sumenep, Kab. Tuban, Kab. Situbondo, Kab. Bondowoso, Kab. Nganjuk, Kota Mojokerto, Kab. Mojokerto, Kab. Bangkalan, serta Kab. Lamongan telah menyiapkan sekolahnya dari jenjang SD hingga menengah ke atas untuk bertatap muka.

Sementara Kab. Pacitan, Kab. Jember, Kab. Bojonegoro, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, dan Kota Surabaya baru menyiapkan SMA dan SMK, sedangkan sisanya baru akan dirapatkan. Selain itu, Kab. Probolinggo dan Kab. Pasuruan baru menyanggupi PTM untuk SMA dan SMK, dan akan menerapkan sistem yang sama di jenjang lainnya per tanggal 1 September 2021.

Salah satu sekolah yang mulai melakukan PTM terbatas bertahap yaitu SMK Negeri 7 Surabaya. Pasalnya, sekolah yang terletak di Jalan Pawiyatan No. 7 Surabaya tersebut berada dalam zonasi wilayah PPKM Level III.

Sebagai informasi, di SMKN 7 Surabaya terdapat 8 jurusan dengan jumlah total siswa sebanyak 2.120. Dengan perincian, kelas X sebanyak 821 siswa, kelas XI sebanyak 604 siswa, dan kelas XII 695 siswa. Namun pada PTM terbatas bertahap ini hanya dibatasi 50% per kelas dari kapasitas biasanya.

Sementara jurusan yang terdapat di sekolah tersebut antara lain teknik audio visual (TAV), teknik instalasi tenaga listrik (TITL), teknik pendingin dan tata udara (TPTU), konstruksi gedung, sanitasi dan perawatan, desain pemodelan dan informasi bangunan, teknik komputer jaringan, teknik permesinan, dan teknik kendaraan ringan otomotif.

Guna memastikan pelaksanaan PTM terbatas bertahap berjalan sesuai SOP Inmendagri No. 35 Tahun 2021, Gubernur Jawa Timur meninjau secara langsung proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 7 Surabaya, Senin (30/8/2021) pagi.

Setibanya di SMKN 7 Surabaya sekitar pukul 08.00 WIB, Gubernur Khofifah disambut Kepala Dinas Wahid Wahyudi dan Kepala SMKN 7 Surabaya Bambang Poerwowidiantoro. Turut hadir pada peninjauan tersebut, Plt. Kadinkes Jatim dan Kalaksa BPBD Jatim.

Sebelum memasuki wilayah sekolah, Gubernur Khofifah dilakukan pengecekan suhu tubuh dan diberikan hand sanitizer oleh Tim Satgas Covid-19 SMKN 7 Surabaya yang sebagian adalah murid-murid di sekolah tersebut. Ini penting, karena pengecekan suhu tubuh, pemberian hand sanitizer,dan penggunaan masker diwajibkan sebelum memasuki sekolah dan ruang kelas sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Selanjutnya, rombongan Gubernur Khofifah melihat secara langsung proses interaksi belajar mengajar yang dilakukan secara hybrid learning. Artinya, pembelajaran tak hanya diikuti murid yang hadir tatap muka, tetapi juga melalui daring. Kelas yang ditinjau yaitu jurusan teknik pendingin dan tata udara (TPTU) untuk kelas XII, baik kelas teori maupun praktik.

Saat di dalam kelas, orang nomor satu di Jatim tersebut berinteraksi dengan para siswa. Dalam perbincangannya yang terlihat sangat akrab, Khofifah menanyakan perihal perasaan para siswa saat mengawali PTM terbatas bertahap, serta harapan ke depan.

"Anak-anakku bagaimana kabarnya hari ini? Belajar materi praktik apa hari ini? Yang semangat ya, Nak. Senang ya mulai belajar tatap muka meskipun masih terbatas dan bertahap. Semoga apa yang kalian cita-citakan dapat terwujud," ujarnya.

Menanggapi pertanyaan dari Gubernur Khofifah, para siswa serempak menjawab senang bisa mulai belajar di dalam kelas. Ada yang senang karena bisa mendapatkan ilmu dengan kegiatan praktik, ada yang senang karena bisa berdiskusi dengan guru dan teman-temannya.

Tak hanya berbincang, Khofifah juga meminta salah satu siswi, Mila Murdianti yang satu-satunya murid perempuan dalam kelas tersebut, untuk menunjukkan karyanya membuat sistem pendingin.

"Ini bisa untuk AC dan kulkas ya, Nak? Harapanmu bagaimana, Nak untuk ke depan?" kata Gubernur Khofifah di depan Mila yang selanjutnya ditanggapi Mila bahwa ia menginginkan untuk lebih banyak praktik agar memiliki keterampilan sesuai jurusan yang digelutinya.

Tampak dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 7 Surabaya, para siswa antusias dalam mengikuti instruksi yang diajarkan para guru. Mereka semua tertib menggunakan masker, kemudian duduknya diatur dengan jarak sekitar 1,5 meter antarsiswa.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video