Gagal Menjajah Afghanistan, Amerika Justru Menilai Taliban Profesional, Loh? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gagal Menjajah Afghanistan, Amerika Justru Menilai Taliban Profesional, Loh?

Editor: MMA
Minggu, 12 September 2021 07:32 WIB

Dahlan Iskan

"Kami banyak bicara dari hati ke hati dengan tentara Afghanistan. Ternyata mereka itu menjadi tentara sekadar untuk mendapat pekerjaan," ujar seorang tentara yang pernah bertugas di Afghanistan. Ia menceritakan pengalamannya ke media di Amerika.

Tentara Afghanistan itu juga dinilai tidak loyal pada tentara Amerika. Pernah satu grup lima tentara mengalami kejadian ini. Mereka itu empat orang tentara Amerika, satu orang tentara Afghanistan. Kendaraan mereka bermasalah di perjalanan. Mereka harus berhenti. Saat itulah terdengar ada ledakan. Secara spontan satu tentara Afghanistan tersebut menodongkan senjata ke mentor Amerikanya itu.

Di kasus lain, mereka dianggap sangat malas. Tentara Amerika mengangkut logistik dengan kerja keras. Tentara Afghanistan hanya menonton. "Kalian harus belajar dari kami bagaimana mengerjakan pengiriman logistik," ujar Si Amerika. "Kalau kalian sudah melakukan itu untuk kami, mengapa kami harus ikut melakukan," kata Si Afghanistan.

Amerika juga kian sulit mencari informan. Berita bahwa Amerika akan mengakhiri keberadaannya di Afghanistan membuat moral para informan runtuh. Moral Taliban naik. Apalagi mereka yang ketahuan jadi informan tiba-tiba mati terbunuh. Yang mati itu digantikan adiknya, yang juga perlu pekerjaan. Si adik mendadak mati terbunuh juga.

Dari pengalaman seperti itu Amerika akhirnya mengambil kesimpulan: sampai tahun berapa pun tidak akan bisa membuat pemerintah Afghanistan kuat. Padahal kian lama kian banyak anggaran Amerika yang mengalir ke Afghanistan. Untuk sia-sia.

Maka terjadilah yang akhirnya terjadi.

Berita baiknya: TV swasta di sana, Tolo TV, masih tetap boleh siaran. Tolo artinya ''mekar'' atau ''berkembang''. Itu TV milik pengusaha Afghanistan yang mempunyai usaha di Australia. Siaran beritanya 24 jam. Dalam bahasa Parsi. Jam-jam tertentu ada siaran berita berbahasa Pastun.

Awak TV Tolo kini was-was: apakah masih akan boleh terus mengudara.

Australia bersikap: tim kriket Afghanistan tidak akan diizinkan main di Australia kalau tidak disertai tim kriket wanita.

Berita buruknya: dua wartawan yang lagi meliput demo wanita di Kabul ditahan dan digebuki. Sampai babak belur. Mungkin dikira bagian dari jaringan demo.

Peringatan 20 tahun teror terbesar dalam sejarah Amerika begitu berarti bagi Taliban. (Dahlan Iskan)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video