Soeharto Pernah Sebut Islam Musuh Bersama, Tapi Kemudian Naik Haji | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Soeharto Pernah Sebut Islam Musuh Bersama, Tapi Kemudian Naik Haji

Editor: MMA
Selasa, 28 September 2021 20:46 WIB

Buku Young Soeharto: The Making of a Soldier, 1921-1945 karya David Jenkins. Foto: ist

berusia 14 tahun ketika dia bertemu dengan Daryatmo, seorang dukun yang dihormati dan memiliki pengaruh besar kepadanya. Tak perlu diragukan lagi kehangatan perasaan terhadap Romo Daryatmo, yang mengajarinya meditasi dan kebatinan serta pertanian, mata pelajaran yang selalu dekat di hati ,” tegas Davis Jenkins.

Dalam sejumlah kesempatan, kerap menyebut dirinya sebagai Islam abangan – merujuk pada kepercayaan Islam berbalut unsur tradisi yang kuat.

“Saat Pemilihan Umum 1977, menerima Ignatius Joseph Kasimo, Frans Seda, dan beberapa tokoh lain dari Partai Katolik. Bahkan, sebelum mereka duduk, lebih dulu berucap bahwa Islam adalah musuh bersama,” tulis Majalah Tempo.

Namun, saat bertambah usia, mulai menunjukkan ketertarikannya pada Islam. Pada 1990, mendukung terbentuknya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang dihimpun BJ Habibie.

juga kemudian berhaji bersama keluarganya. Sekembali dari Mekah, dia mulai tampil lebih islami. Misalnya, dia mulai sering menggunakan kata bismillah saat member pernyataan public – hal yang dulu jarang ia lakukan. (mma)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video