Bappenas Kunjungi Kabupaten Kediri, Tinjau Pusat Ficus Nasional di Kawasan Cagar Alam Manggis
Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 27 Oktober 2021 22:36 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rombongan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas berkunjung ke Pusat Ficus Nasional di kawasan Cagar Alam Manggis (Alas Simpenan), Kabupaten Kediri, Rabu (27/10). Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas, Abdul Malik, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari salah satu model konservasi yang melibatkan relawan.
"Kami ingin mempelajari salah satu model konservasi, terutama terkait bidang kami, konservasi wilayah tangkapan atau konservasi sumber daya air yang kami lihat berhasil. Banyak pelajaran yang bisa diambil, mulai dari bagaimana menggerakkan komunitas relawan. Sesungguhnya merawat tanaman ini ya merawat manusianya juga," ujarnya.
BACA JUGA:
Pemkot Mojokerto Sabet PPD Kota Terbaik II Jawa Timur
Pohon Miri di Pulau Kecil Sumber Complang Ditebang Demi Pengembangan Wisata
Terima Penghargaan Proper Emas dari Wapres, Dwi Satriyo: Memacu untuk Terus Berinovasi
Terima Kunjungan Kepala Divre Perhutani Jatim, Gubernur Khofifah Bahas Potensi Perhutanan Sosial
Pusat Ficus Nasional itu ditetapkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Wiratno, pada pertengahan bulan September lalu. Pusat Ficus Nasional di Kediri ini pengelolaannya diserahkan kepada para relawan yang tergabung di Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri.
"Saya sampai terharu (melihat) komunitas relawan yang jumlahnya banyak. Mereka membagi visi, bergerak dengan sumber dayanya sendiri. Kemudian banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sudah hilang, yaitu cara menanam bibit, membesarkan, dan itu sebetulnya sangat membantu tugas Pemerintah," kata Abdul.
Menurut dia, pelajaran ini akan diserap dan kebetulan di tingkat pusat saat ini sedang disusun berbagai peraturan turunan Undang-Undang Sumber Daya Air. Abdul berharap bisa merumuskan terobosan-terobosan kebijakan soal pengelolaan kawasan konservasi sumber daya air, kemudian perlindungan mata air, dan lain-lain.