Restorasi Mangrove, Gubernur Khofifah Ingin Jadi Referensi Destinasi Edu Wisata
Editor: MMA
Jumat, 29 Oktober 2021 18:24 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melakukan gerakan restorasi kawasan mangrove yang bertajuk 'Nandur Mangrove’. Kali ini, Khofifah bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, serta bupati/wali kota se-Jatim melakukan penanaman mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jum’at (29/10).
Sebelumnya, Khofifah juga telah melakukan aksi serupa di Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Khofifah berharap, masifnya restorasi mangrove yang dilakukan Pemprov Jatim bisa menahan laju perubahan iklim yang semakin nyata. Menurut Khofifah, gerakan Ini juga dilakukan sebagai bentuk kontribusi Jawa Timur terhadap target Indonesia yang berupaya menurunkan emisi 0.834 hingga 1.081 giga ton.
BACA JUGA:
HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Khofifah Beberkan Langkah Jitu agar Calon Dokter Spesialis Terhindar dari Depresi
Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
Halal Bihalal dengan Civitas Akademika Unair, Ini Harapan Khofifah selaku Ketua IKA Unair
Dalam acara tersebut, sedikitnya 293.280 batang bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrizha, dan Sonneratia alba secara bertahap ditanam di lahan seluas 101 hektare area di Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, dan Pesanggrahan Kabupaten Banyuwangi.
Kawasan Mangrove Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi ditunjuk sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) karena bernilai penting untuk perlindungan ekologi serta memberikan manfaat jasa lingkungan bagi kesejahteran masyarakat.
Penunjukan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 188/338/KPTS/013/2020 tentang Kawasan Ekosistem Esensial Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati 12 jenis pohon mangrove, 43 jenis burung, dan 18 jenis bivalvia yang mana sebagian burung-burung tersebut merupakan burung migran.
Menurut Khofifah, penanaman mangrove ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim yang sedang terjadi di dunia. Perubahan iklim bukan fenomena lokal, melainkan global sehingga butuh partisipasi seluruh warga dunia untuk menahan lajunya. Dan, Jawa Timur sudah memulainya dan akan konsisten melakukannya.
“Alhamdulillah kali ini bersama bupati/wali kota se-Jatim nandur bareng mangrove ini. Mangrove selain sebagai kawasan ekologi yang berfungsi melindungi habitat dan ekosistem di kawasan ekonomi esensial juga sebagai sabuk hijau pelindung kawasan pesisir,” tambah dia.
Simak berita selengkapnya ...