Terjual 1.000 Botol Setiap Bulan, Sambal Kraos dari Kota Kediri Terkenal Hingga NTT | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Terjual 1.000 Botol Setiap Bulan, Sambal Kraos dari Kota Kediri Terkenal Hingga NTT

Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 28 November 2021 17:27 WIB

Sutaningsih ketika memasukkan olahan sambal ke botol kemasan. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berawal dari melimpahnya hasil panen bawang merah, Sutaningsih melihat peluang bisnis sambal siap santap. Wanita yang berasal dari Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, , itu membangun bisnis sambal selama 6 tahun dan kini produk sambal siap santapnya yang diberi nama sambal Kraos telah dikirim ke seluruh penjuru daerah di Indonesia, salah satunya di .

"Awalnya saya buka usaha katering. Lalu daftar UMKM dan disarankan untuk memiliki produk yang tahan lama. Akhirnya saya memilih membuat sambal siap santap ini," ujarnya, Minggu (28/11).

Ia menuturkan, salah satu pelanggannya di selalu memesan 1.000 botol/bulan dan mencetak omzet hingga Rp50 juta setiap bulannya. Kelebihan dari sambal yang sedang melalui proses audit Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memiliki berbagai varian lauk dalam sambal bawangnya.

"Selain berasal dari bahan segar dan pilihan, sambal Kraos juga bebas bahan dari bahan pengawet. Daya tahannya 1-3 bulan," tuturnya.

Berbagai macam pilihan sambal Kraos yakni, ayam, udang, baby cumi, hingga ikan asap. Dengan demikian, pembeli tidak perlu beli lauk untuk menikmati sambal olahan Sutaningsih.

Selama ini, ia mengaku kerap mendapat kesempatan mengikuti pameran yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Sutaningsih juga bersyukur karena berbagai kepengurusan izin di saat ini lebih mudah, cepat, dan gratis.

Ia berharap, Pemkot Kediri terus mendukung UMKM di wilayahnya dan mendorong masyarakat untuk membeli produk lokal. Sutaningsih pun menerapkan ilmu pemasaran melalui media sosial untuk mempromosikan produknya.

Sementara itu, Wali , Abdullah Abu Bakar, mengatakan bahwa memiliki potensi untuk menambah ragam oleh-oleh yang menarik para wisatawan berbelanja.

"Jika sejauh ini oleh-oleh khas adalah tahu, bisa ditambah dengan variasi makanan baru otentik hingga wisatawan selalu ingat ," kata Abu. (uji/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video