​Kampung Coklat Blitar, Milik Lulusan Aliyah, Bukan Ciputra dan Chairul Tanjung | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kampung Coklat Blitar, Milik Lulusan Aliyah, Bukan Ciputra dan Chairul Tanjung

Editor: MMA
Rabu, 01 Desember 2021 21:36 WIB

Dahlan Iskan

Kepanikan masyarakat terhadap covid 19 dan variannya bukan pada virusnya, tapi sanksi sosialnya. Apalagi klo dijemput ambulan dan dikawal tentara dan polisi. Wuuiiih... Kaya' orang melanggar aturan negara...

jana nuraga

Bukannya yg mejadikan corona ini berbahaya krn daya sebarnya yg lbh cepat dr mers dan sars? Walau daya bunuhnya cm 2%, namun dgn daya sebarnya yg begitu cpt, tanpa ke hati2an, dan bisa menulari populasi sebanyak 5 jt misalnya, tentu yg akan mati 100.000 org. Belum lg rumah sakit yg kewalahan menangani pasien.

Andrie Bagia

Kok saya sebal sendiri baca banyak pengulangan "anda sudah tahu" padahal pembaca belum tahu. Sebaiknya dikurangi Abah... Beda halnya jika redaksinya "Alay pasti tahu", "Donwori lebih tahu" dst, lebih terdengar jenaka...

Kadang eling kadang lali

Bahasa Yunani nya " O " besar itu , akan di jawab Cak ndul yg ahlinya ahli dan core of the core , disebut big O . Sebuah situasi yg sangat klimaks sampai menjerit atau hanya mendesah OOOooooh..

Aryo Mbediun

Di negeri celeng sejahtera, sang maharaja akan bersabda, "Kita akan perangi Omicron sampai tuntas". Lha saat Omicron njeblug tenan, sang maharaja akan bersabda kembali, " Kita akan hidup berdampingan bersama Omicron". Dah githu aja.

Voo Voo

masih banyakan varian soto yg ada diindonesia abah. setelah nonton tv kemaren yg bahas macam" soto, ada 70an varian soto.

Axl ngix SUYOTO ARY FIANTO

Varian blbi,varian,century,varian bansos,varian mama minta saham Varian jiwasraya Varian cebong Varian kampret Varian kadrun Varian badrun Varian baliho Varian hambalang Varian cicak Varian buaya Dan banyak lagi yg lainya......

Panggiring At Alasroban

Saya sudah beli 2 botol kecapnya. garamnya sudah hampir habis. di tabur di kolam belakang rumah setiap habis hujan besar :D Karena air kolam meluap oleh air hujan. Dr Indro LEGEND Cahyono anda menenangken daripada yang mana rakyat jelata. Semoga panjang umur & rejekinya lancar.

Anak Alay .

salah ketik jugak kalik itu RBG nyah boss . .. . mungkin nyang dimaksud - RBD = Receptor Binding Domain , spike protein nyang kayak paku . .. . mungkin lho ya . .. . gua khan sok téu boss

WYG 2021

RBD, mas ... Receptor Binding Domain. https://www.news-medical.net/health/What-is-a-Receptor-Binding-Domain-(RBD).aspx

Alex

wkwkwk....semoga di dibaca Abah om Padas.Nyaris tak pernah ambil cuti Otole ini.Tapi kayaknya main dua kaki beliau.Di Wednesday keliatane Otole juga nongol wkwkwk...

Tukang OBAT

Setelah nonton videonya sampe selesai, malah saya pikir om indro sama bu indro sudah layak ikut rally dakkar, kompak banget... hihihi

Yuli Triyono Yuli Triyono

Satu lagi, contoh yang tidak baik dan jangan ditiru. Membuat konten vidio sambil menyetir mobil di jalan raya. Berbahaya.

Aljo

Nama jalan tol layang itu Jalan Layang Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Bah. Saya tiap akhir pekan lewat situ.

Liam

kemaren waktu vaksin di formulir saya centang Sinovac, karena pernah baca di Di'sway ,di Singapura orang lebih pilih bayar pake Sinovac daripada gratis yang lain. Eh Nakes nya waktu cek tensi dan formulir bilang : " Pfizer saja ya pak, biar bisa ke Amerika" "yah, oklah" jawab saya ( dalam hati berkata amiiin). Santai juga, gegara saya juga sering baca komentator Di'sway katanya nambah imun.

padas gempal

"........ Itu buhung" Dan buhungpun banyak jenisnya: buhung nuri, buhung gagak, buhung elang.. Wkwkwk

Mochi 5i

Seperti juga orang Sunda yg di cap tdk bisa nyebut huruf "F". Padahal sm sekali tdk benar, itu mah pitnah.

Amat

Abah DI menyebut huruf "o" kecil dan "O" besar. Saya jadi teringat saat belajar membaca di SD. Dalam pelajaran membaca, mengeja, dibedakan "u bulat" untuk "o" dan "u pecah" untuk "u". Ini disebabkan di daerah "Hulu Sungai" (dalam pelajaran bahasa Banjar biasa disebut dialek Banjar Hulu), Kalimantan Selatan, sebagian besar masyarakatnya tidak dapat menyebut "O". Semua kosa kata Indonesia yang ada "o" -nya jadi "u" : bula, sutu, butul, mubil, dll. Makanya dibedakanlah menjadi "u bulat" dan "u pecah". Ini menjadi masalah ketika saya masuk sekolah lanjutan. Ketika belajar bahasa Indonesia, oleh guru saya, ditanya, "Disebut 'u pecah' siapa yang memecah 'O'-nya?" Mau menjawab, "Guru SD saya". Takut kualat. Saya pun tak bisa menjawab. Kata teman saya, "Kata siapa Orang Banjar di Hulu tidak bisa menyebut "O"? Itu buhung."

*) Diambil dari komentar pembaca www.disway.id

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video