Inspektorat Tindak Lanjuti Laporan Dugaan Manipulasi Nilai Seleksi Perangkat Desa di Kediri
Editor: Tim
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 11 Desember 2021 21:51 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Isu jual beli jabatan hingga kecurangan saat seleksi perangkat desa di Kabupaten Kediri memasuki babak baru. Salah satu peserta seleksi melaporkan dugaan kecurangan penilaian yang dilakukan oleh penyelenggara kepada Inspektorat, Sabtu (11/12/21).
Defi Ari Susanti, warga Desa Ngampel, Kecamatan Papar, secara terang-terangan berani melapor langsung ke inspektorat atas dugaan manipulasi nilai oleh pihak penyelenggara seleksi perangkat yang dilakukan di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) pada 9 Desember lalu.
BACA JUGA:
Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
Halal Bihalal dengan Jajaran Pemkot Kediri, Pj Zanariah Ungkap soal Aturan WFH
Musim Hujan, Setidaknya Terdapat Tiga Titik Terjadi Longsor di Lereng Wilis Kediri
“Maksud dan tujuan saya adalah untuk mengajukan permohonan keberatan terhadap hasil seleksi perangkat desa yang terjadi di desa saya,” ujar Defi, Sabtu (11/12/21).
Dengan membawa bukti-bukti terlampir yang dia sodorkan, ia menjelaskan adanya manipulasi tersebut.
“Di sini saya menganalisis nilai dari ujian. Nilai yang tujuh puluh persen (perkalian nilai ujian tertulis) saya analisis. Jadi nilainya itu hampir semuanya salah. Dari perhitungan, tujuh puluh persen dikali nilai tes tertulis itu tidak ada. Jadi adanya manipulasi data,” tandasnya sembari menunjukkan hasil analisis dari hasil nilai seleksi.
Dalam permohonan, Defi juga menyebutkan keraguannya akan kredibilitas Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, selaku penyelenggara tes seleksi perangkat desa.
Simak berita selengkapnya ...